Konten Media Partner

Jutaan Ubur-ubur Bluebottle Akan Terdampar di Pantai Selatan, Bisa Dikonsumsi?

27 Mei 2021 11:42 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi ubur-ubur bluebottle. Foto:  Magda Ehlers, Pexels
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi ubur-ubur bluebottle. Foto: Magda Ehlers, Pexels
ADVERTISEMENT
Ubur-ubur api atau bluebottle jellyfish akan mengalami blooming atau ledakan populasi mulai Juni hingga Agustus mendatang. Diprediksi, jutaan ubur-ubur biru akan terdampar di sepanjang pantai selatan Jawa hingga Bali. Sayangnya, ubur-ubur biru atau bluebottle ini merupakan jenis ubur-ubur yang tidak bisa dikonsumsi.
ADVERTISEMENT
Dokter spesialis toksikologi hewan berbisa dan tanaman beracun, Tri Maharani, mengungkapkan bahwa sampai sekarang belum ditemukan cara pemanfaatan ubur-ubur biru. Sehingga, meledaknya populasi ubur-ubur ini lebih banyak memberikan kerugian, karena selain mengganggu ekosistem pantai dan laut, ubur-ubur jenis ini juga bisa menyengat sehingga membahayakan masyarakat yang sedang berwisata ke pantai.
“Jenis ini tidak bisa dimakan,” kata Tri Maharani ketika dihubungi, Selasa (25/5).
Ada beberapa alasan mengapa ubur-ubur jenis ini tidak bisa dikonsumsi, pertama karena dia memiliki tentakel dengan nematosit yang berbahaya. Nematosit tersebut mengandung venom atau racun yang berbahaya jika dikonsumsi oleh manusia.
“Bluebottle ini nematosit di tentakelnya berbahaya,” lanjutnya.
Selain karena beracun, blubber umbrella atau lapisan payungnya juga sangat tipis. Bentuk tubuhnya hanya menyerupai plastik tipis, nyaris sama sama sekali tidak memiliki daging sehingga tak ada bagian yang bisa dimakan.
ADVERTISEMENT
“Blubber umbrella-nya tipis sekali, enggak ada dagingnya jadi enggak bisa dimakan,” kata Tri Maharani.
Ubur-ubur yang Bisa Dipanen
Ilustrasi ubur-ubur merah. Foto: Pawel Kalisinski, Pexels
Andai saja yang terdampar dan meledak populasinya di pantai selatan Jawa adalah ubur-ubur jenis Rhopilema esculentum, mungkin ceritanya akan lain. Sebab, ubur-ubur jenis ini merupakan salah satu yang paling populer sebagai kuliner lezat Asia, terutama di Jepang, China, dan Korea.
Di Indonesia, beberapa restoran Jepang juga telah menyediakan ubur-ubur di daftar menu mereka, meskipun belum banyak.
“Ini bukan jenis yang mematikan. Di restoran Jepang ada, kemarin saya beli di SCBD Mall Jakarta,” kata Tri Maharani.
Peneliti di Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Oksto Ridho Sianturi, mengatakan bahwa memang ada beberapa jenis ubur-ubur yang bisa dimanfaatkan, baik sebagai bahan makanan maupun untuk keperluan medis. Indonesia saat ini menurutnya juga telah mengekspor beberapa jenis ubur-ubur, baik untuk bahan makanan maupun untuk keperluan obat-obatan.
ADVERTISEMENT
“Yang paling banyak di Indonesia itu di Teluk Saleh, itu ubur-ubur merah. Baru di Cilacap itu ubur-ubur helm biru yang juga diekspor,” ujar Ridho.
Jenis ubur-ubur yang biasa dimanfaatkan untuk bahan makanan, biasanya dicari yang memiliki lapisan payung tebal. Sedangkan untuk obat-obatan, biasanya hanya spesies tertentu yang punya fungsi obat-obatan misalnya ubur-ubur bulan dan ubur-ubur putih yang juga ada di Cilacap.
“Misalnya ubur-ubur bulan atau moon jelly, itu dipakai untuk obat-obatan tradisional di China dan kita juga jadi salah satu yang mengimpornya,” lanjutnya.
Direktur Penelitian di Institut Nasional Italia untuk Perlindungan dan Penelitian Lingkungan (ISPRA), Slivio Greco, dalam sbs.com juga mengatakan ada sekitar 25 sampai 30 jenis ubur-ubur yang bisa dijadikan olahan makanan. Beberapa jenis ubur-ubur menurutnya rendah kalori dan lemak serta kaya akan protein dan kolagen.
ADVERTISEMENT
Sayangnya, sampai saat ini ubur-ubur bluebottle yang biasa blooming di sepanjang pantai selatan Jawa setiap tahun, belum memenuhi syarat untuk bisa dimanfaatkan. Tentakelnya yang mengandung bisa tinggi tidak memungkinkan untuk dimakan, sedangkan jika tentakelnya dibuang, payungnya hanya berupa lapisan tipis menyerupai plastik yang juga tidak memungkinkan untuk dijadikan olahan makanan.
Tapi saat ini, ubur-ubur bluebottle dan jenis ubur-ubur dengan sengatan kuat lain seperti ubur-ubur kotak atau box jellyfish tengah diteliti terkait manfaatnya untuk kesehatan, baik sebagai obat maupun sebagai antibisa untuk racun hewan lain.
“Sejauh ini penelitiannya bertujuan untuk itu. Kalau untuk digunakan sebagai makanan, saya kira belum. Karena dari morfologinya memang tidak memungkinkan,” kata Ridho.