Konten Media Partner

KADIN DIY Buka Gudang di Australia Khusus Jualan Produk UMKM DIY, Apa Alasannya?

10 Februari 2023 15:18 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penandatangan Nota Kesepahaman antara KADIN DIY dan Katama Australia Pty. Ltd. Foto: Eko S Putra
zoom-in-whitePerbesar
Penandatangan Nota Kesepahaman antara KADIN DIY dan Katama Australia Pty. Ltd. Foto: Eko S Putra
ADVERTISEMENT
Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) akan membuka warehouse (gudang penjualan) yang berbasis di Melbourne Australia sebagai fasilitas basis pemasaran produk UMKM dari DIY.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum Bidang UMKM KADIN DIY, Hermawan Ardiyanto, mengatakan kualitas produk UMKM DIY baik itu produk furnitur, kerajinan, fesyen, hingga olahan makanan sebenarnya lebih unggul dengan produk dari negara lain. Namun sayang masih kalah harga dibanding produk sejenis dari Thailand dan Vietnam.
“Padahal untuk kualitas kita masih lebih baik, produk kita kan kualitasnya premium semua. Kita mau putus masalah biaya logistik dengan buka warehouse langsung di Australia,” kata Hermawan Ardiyanto usai diskusi bisnis bertema Memanfaatkan Pasar Ekspor ke Australia Bagi UMKM DIY dalam rangka Pra Rapimda KADIN DIY di Yogyakarta, pekan ini.
Peluang besar untuk meningkatkan penjualan di Australia menurut Hermawan terbuka lebar karena sebenarnya sebagian besar produk UMKM DIY yang dipasarkan di Australia sudah bebas pajak.
ADVERTISEMENT
“Sebagian besar produk DIY yang dipasarkan di Australia itu free tax, baik itu mebel, handicraft, dan makanan kering,” kata dia.
Jalannya diskusi Market Briefing di Ndalem Punakawan, Rabu (8/2). Foto: ESP
Namun produk UMKM DIY kalah dari negara tetangga seperti Thailand dan Vietnam karena pelaku UMKM di DIY mengirimkan produknya ke Australia masih dalam bentuk rietl. Sementara pengusaha dari Thailand dan Vietnam sudah mengirimkan produknya dalam bentuk kontainer. Sehingga jelas, di harga jual akhir produk UMKM DIY kalah karena selisih biaya ongkir yang sangat jauh antara kontainer dan ritel
Karenanya, KADIN membuka trading warehouse mulai dari Melbourne dan Sydney untuk menampung produk-produk UMKM dari DIY dalam jumlah yang skala bisnisnya membuat biaya pengiriman menjadi jauh lebih murah.
“Terutama untuk produk makanan kering kita kalah harga dari Thailand dan Vietnam. Juga yang fresh bean kayak kopi. Kopi kita enak tapi dianggap terlalu mahal. Contoh kopi dari Brazil di sana harganya hanya 5 dollar per kilogram, kopi kita sudah 9 dolar per kilogram. Ini kan karena kapasitas kita masih kecil. Sehingga harus dibesarkan,” kata dia.
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang UMKM, Koperasi dan Digital Marketing Kadin DIY Hermawan Ardiyanto memberi keterangan pada wartawan usai acara diskusi. Foto: ESP
Hermawan mengatakan bahwa ke depan Australia menjadi negara yang sangat penting dalam perdagangan luar negeri Indonesia di samping Amerika dan Eropa. Sebab, Australia sangat memahami kultur Indonesia.
Dengan adanya trading warehouse di Melbourne tersebut, maka diharapkan akan lebih memudahkan dalam menyusun strategi untuk wholesale maupun direct sales.
“Intinya kita ingin produk UMKM DIY masuk langsung ke pasar Australia mulai di Melbourne dan Sidney melalui trading warehouse itu. Kita targetkan dalam dua bulan ke depan bisa operasional."
"Kalau kualitas produk UMKM DIY tidak perlu diragukan lagi sudah produk premium. Yang masih perlu ditingkatkan jaringan marketing penjualan langsungnya dari DIY ke Melbourne, Sydney, langsung didistribusikan ke jaringan end user sehingga memangkas jalur distribusi yang panjang dan mahal,” kata Hermawan.
ADVERTISEMENT
KADIN saat ini sedang mengumpulkan produk-produk UMKM hingga memenuhi skala sampai 2 kontainer dalam sekali kirim. Untuk UMKM pun diberi jaminan kepastian dibayar maksimal 2 bulan sehingga cash flow UMKM juga tidak terganggu.
“Kita punya partner bisnis dari Australia, salah satunya Peter Craven yang telah lama berbisnis di DIY dan mengakui potensi pasar handicraft DIY di pasar Australia sangat potensial,” kata Hermawan.
Dalam acara diskusi yang berlangsung di Ndalem Poenakawan tersebut, moderator diskusi digawangi Waketum Bidang Hubungan George Iwan Marantika. Hadir sejumlah pengurus teras Kadin DIY antara lain Robby Kusumaharta, Wawan Harmawan dan Arief Effendi.
Diskusi bisnis tersebut dihadir oleh 40 pelaku UMKM DIY. Acara ditutup dengan penandatangan Letter of Intent (LOI) antara Kadin DIY dengan Katama Australia Pty. Ltd. yang diwakili Peter Craven
ADVERTISEMENT