Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Konten Media Partner
Kapolda DIY Minta Maaf di Hadapan Santri se-DIY soal Insiden Penusukan Santri
29 Oktober 2024 15:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Kapolda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Irjen Pol Suwondo Nainggolan, menyampaikan permohonan maaf di hadapan ribuan santri yang berdemonstrasi di lapangan Mapolda DIY, Selasa (29/10).
ADVERTISEMENT
Suwono meminta maaf terkait adanya insiden penusukan seorang santri Ponpes Krapyak di kawasan Prawirotaman beberapa waktu lalu.
"Polda memohon maaf atas situasi ini, saya memohon maaf semua," kata Suwondo kepada para santri, Selasa (29/10).
Ia menjelaskan bahwa kepolisian juga sering mengalami kesulitan saat menghadapi pelaku yang mabuk, dan dalam banyak kasus, polisi pun menjadi korban. Meski demikian, Suwondo menilai kehadiran para santri memberikan dukungan moral bagi kepolisian dalam menangani kasus minuman keras dan insiden penusukan.
"Kehadiran ini memberikan kami semangat," ujar Suwondo.
“Setelah korban yang kena, paling menderita kedua adalah polisi. Tidak ada polisi yang dilempar air keras kalau pelakunya tidak mabuk. Polisilah korban kedua yang merasakan apabila terjadi peristiwa tersebut,” jelasnya.
Suwondo juga menegaskan bahwa seluruh outlet penjual miras ilegal di DIY telah ditindak dan hal ini telah dilaporkan kepada Pemerintah Daerah DIY. Ia meminta dukungan agar tidak ada izin penjualan minuman keras di DIY.
ADVERTISEMENT
“Yang perlu adalah kalau nanti dirapikan Pemda tidak boleh ada izin miras di DIY setuju?” tanyanya, yang disambut seruan ‘setuju’ dari para santri.
Sementara itu, terkait insiden penusukan di Krapyak, Prawirotaman, Kota Yogyakarta, Suwondo menyatakan bahwa tujuh pelaku telah ditangkap. Mereka akan dihadirkan di Polresta Yogyakarta sore ini.
"Yang kita hukum perbuatannya, bukan orangnya. Jangan benci orangnya. Proses selanjutnya bisa dikontrol sampai pengadilan," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, ribuan santri Nahdlatul Ulama (NU) dari berbagai wilayah di DIY memenuhi halaman depan Polda DIY pada Selasa (29/10) siang. Koordinator Umum Aksi Solidaritas Santri Jogjakarta, Abdul Muiz, menyebut sekitar 7.000 hingga 8.000 santri hadir untuk menuntut agar para pelaku penusukan diberikan hukuman yang setimpal.
ADVERTISEMENT