Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Konten Media Partner
Karena 1 Ayat Quran, Warga Sleman Ini Rutin Minum Air Hujan selama 11 Tahun
2 November 2023 20:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Karena satu ayat Al-Quran, Sri Wahyuningsih, seorang warga Sardonoharjo, Ngaglik, Sleman, mengonsumsi air hujan untuk masak dan minum sejak tahun 2012 silam. Setiap musim hujan, ia selalu menampung air hujan untuk digunakan saat musim kemarau berikutnya.
ADVERTISEMENT
Karena itu, Bu Ning, sapaan akrabnya, tak pernah kesulitan air bersih.
“Di Al-Furqan ayat 48, di akhir ayat disebutkan ‘Aku turunkan air yang sangat bersih dari langit’, kami yakini itu,” kata Bu Ning saat ditemui Pandangan Jogja pada Selasa, (31/10).
Bu Ning meyakini air hujan adalah air yang sangat murni. Dan air yang murni itulah yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.
Dan terlepas dari semua itu, air hujan adalah air yang gratis sehingga semua orang bisa mendapatkannya tanpa harus bayar.
“Tapi orang-orang malah lebih pilih minum air kemasan yang harus beli. Kalau sehari sebotol, harganya Rp 3 ribu, sebulan udah Rp 90 ribu,” ujarnya.
Bu Ning bahkan membandingkan langsung kemurnian air hujan dengan air minum kemasan berbagai merek menggunakan alat total dissolve solid (TDS), alat yang dipakai untuk mengecek kadar zat terlarut di dalam air.
ADVERTISEMENT
Hasilnya, dari empat air minum kemasan yang dia uji, nilai pengukurannya ada di atas 100 semua. Sementara itu, hasil pengukuran zat terlarut pada air hujan yang ia tampung tanpa melewati proses pengolahan apapun ada di angka 19. Bahkan, air hujan yang sudah ia elektrolisis hasil pengukuran TDS-nya ada di angka 7.
“Artinya air hujan jauh lebih murni, karena kandungan zat terlarut di dalamnya jauh lebih sedikit. Saya meyakini bahwa air yang murni itu yang dibutuhkan tubuh kita, bukan air bermineral,” jelasnya.
Ia mengamini bahwa air hujan memang miskin mineral. Tapi itu tidak menjadi soal, sebab kebutuhan mineral tubuh sudah dicukupi melalui makanan.
“Karena mineral di dalam air itu isinya padatan, dan itu tidak terserap oleh sel tubuh kita,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Bu Ning, yang juga pendiri Komunitas Banyu Bening, mengaku tak pernah mengalami masalah kesehatan selama minum air hujan. Padahal, dia minum air hujan dalam kondisi mentah, tanpa dimasak. Ia bahkan mengaku merasa lebih sehat, bugar, dan tidak gampang capek sejak rutin minum dan makan pakai air hujan.
“Kalau kita meragukan ayat Al-Quran, kan sama saja kita meragukan kebenaran firman Tuhan,” kata Sri Wahyuningsih.