Kebakaran di Tempat Usaha di Yogya Mendominasi, Salah Jenis Kabel Jadi Penyebab

Konten Media Partner
2 Januari 2023 18:12 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pemadam kebakaran sedang memadamkan kebakaran di tempat usaha. Foto: Pixabay
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pemadam kebakaran sedang memadamkan kebakaran di tempat usaha. Foto: Pixabay
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkramat) Kota Yogyakarta mencatat kejadian kebakaran sepanjang 2022 sebanyak 56 kali. Jumlah ini meningkat dibandingkan tahun sebelumnya, dimana kasus kebakaran di Kota Yogya terjadi sebanyak 50 kali.
ADVERTISEMENT
Kepala Dinas Damkarmat Kota Yogya, Octo Noor Arafat, mengatakan bahwa sebagian besar kejadian kebakaran di Yogya justru terjadi di tempat industri dan usaha. Kasus kebakaran yang terjadi di perumahan menurut Octo terjadi sebanyak 18 kasus, sedangkan di tempat industri dan usaha ada sebanyak 31 kasus kebakaran.
Selain itu, kasus kebakaran di kendaraan terjadi sebanyak 6 kali dan di lahan sebanyak 1 kasus.
“Jadi lebih dari 55 persen kebakaran di Yogya justru terjadi di industri dan tempat usaha,” kata Octo Noor Arafat saat dihubungi, Senin (2/1).
Dari sisi penyebab kebakaran, mayoritas kebakaran yang terjadi di Yogya menurut dia disebabkan oleh arus pendek atau korsleting listrik sebanyak 27 kejadian atau 48 persen, sedangkan 11 kejadian atau 20 persen kebakaran disebabkan oleh kebocoran gas.
ADVERTISEMENT
“Sisanya human error dan faktor yang belum diketahui penyebabnya,” ujarnya.
Petugas pemadam kebakaran sedang menjalankan operasi pemadaman. Foto: Dinas Damkarmat Kota Yogya
Banyaknya kasus kebakaran yang disebabkan oleh korsleting listrik menurut dia karena kesalahan penggunaan instalasi listrik. Misalnya penggunaan jenis kabel yang tidak standar, penggunaan alat elektronik yang bertumpuk sehingga bebannya berlebih, dan sebagainya.
Dari kebakaran-kebakaran yang terjadi di Yogya, belum dihitung berapa total kerugian yang diakibatkan. Namun, dari operasi yang dilakukan oleh Damkarmat Yogya, jumlah harta benda yang berhasil diselamatkan mencapai Rp 3,7 miliar.
Sebagian besar kasus kebakaran yang terjadi di Yogya menurut dia adalah kebakaran-kebakaran dengan skala kecil. Karena itu, tak ada korban jiwa dari kejadian kebakaran yang terjadi di Yogya. Meski begitu, kebakaran di Yogya selama 2022 menyebabkan 4 orang mengalami luka bakar.
ADVERTISEMENT
“Ada 4 orang yang mengalami luka bakar, yang paling parah lukanya mencapai 40 persen itu yang kejadian di Jalan Bhayangkara,” kata Octo.
Melihat banyaknya kejadian kebakaran yang diakibatkan oleh korsleting listrik dan kebocoran gas, Octo mengimbau kepada masyarakat untuk memperhatikan penggunaan instalasi listrik dan selang regulator kompor gas. Sebisa mungkin, instalasi listrik dan penggunaan regulator gas paling tidak sesuai dengan standar minimal yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
“Jangan hanya melihat aspek ekonomi saja, asal murah, tapi juga harus memperhatikan aspek keamanan dan keselamatannya,” tegasnya.