Konten Media Partner

Kedelai Asal AS Senilai Rp 16 Triliun Masuk ke Indonesia buat Bahan Tahu & Tempe

9 Juni 2024 10:37 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pekerja mengolah kedelai dalam pembuatan tahu di industri rumahan di kawasan Duren Tiga, Mampang, Jakarta, Rabu (31/8/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja mengolah kedelai dalam pembuatan tahu di industri rumahan di kawasan Duren Tiga, Mampang, Jakarta, Rabu (31/8/2022). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Amerika Serikat (AS) mengekspor kedelai setara 1 miliar dolar AS atau setara Rp 16,2 triliun (kurs 8 Juni 2024) ke Indonesia, dan menjadikannya komoditas ekspor terbesar menuju Indonesia. Hal ini membuat mayoritas tempe dan tahu di Indonesia menggunakan produk yang sama dengan yang ada di AS.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Agricultural Counselor of The US Embassy, Rey Santella, sebagai representatif United States Department of Agriculture (USDA) dalam acara USDA Travel Show 2024 yang diadakan di Yogyakarta Marriott Hotel, Kamis (6/6).
“Ekspor terbesar AS ke Indonesia adalah kedelai yang dipakai orang Indonesia untuk memproduksi tempe dan tahu, nilainya hampir 1 miliar USD. Mayoritas pengrajin tempe di Indonesia menggunakan produk kedelai asal AS yang sama, dan kini mereka mengekspornya ke seluruh dunia, bahkan kembali ke AS,” kata Rey saat ditemui oleh Pandangan Jogja.
Jika melihat data Bea Cukai yang telah diolah oleh Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023 lalu Amerika memang mengekspor kedelai sebanyak 1,94 juta ton dengan nilai ekspor sebesar 1,26 miliar dolar AS.
Agricultural Counselor of The US Embassy, Rey Santella. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Selain kedelai, Rey juga mengungkapkan banyak lagi produk asal AS yang didatangkan ke Indonesia, dan totalnya mencapai nilai 3 miliar dolar AS. Begitupun sebaliknya, Indonesia juga mengekspor produk ke AS dan menciptakan pertukaran produk yang baik.
ADVERTISEMENT
“Kami akan melakukan ekspor ke Indonesia semua varian produk makanan. Mulai dari daging, ikan, jagung, kedelai, yang dananya hampir USD 3 miliar. Indonesia juga mengekspor ke AS sekitar USD 7 sampai 8 miliar, yang kebanyakan minyak kelapa, kopi, dan udang. Jadi kita memiliki hubungan yang baik di mana kita bertukar produk yang dapat dinikmati para konsumen,” ungkap Rey.
Untuk diketahui, USDA Travel Show 2024 adalah sebuah acara yang bertujuan untuk mengenalkan produk-produk asal AS ke konsumen di Indonesia, seperti daging sapi, salmon, raisin, dan cream cheese. Acara ini meliputi demonstrasi memasak, pameran produk, dan food tasting.
Rey juga mengungkapkan kenapa Jogja terpilih sebagai tuan rumah penyelenggara acara di tahun ini. Dia mengungkapkan bahwa banyak sekali permintaan dari masyarakat agar acara tidak hanya dilaksanakan di Jakarta dan Bali saja. Maka dari itu, mereka kemudian memilih Jogja sebagai lokasi USDA Travel Show 2024.
ADVERTISEMENT
“Salah satu target saya adalah memberikan lebih banyak perhatian dan mempromosikan produk agrikultur AS di sini dan memberikan kesempatan untuk konsumen di Jogja agar bisa merasakan produk dari AS,” jelasnya.
Chef Chandra Yudasswara saat mengisi demo memasak. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Chef yang menjadi pengisi demonstrasi memasak, Chandra Yudasswara juga menjelaskan bahwa pemilihan lokasi di Jogja adalah sesuatu yang istimewa dan membawakan kegembiraan.
“Jogja adalah salah satu tempat favorit dari segi kuliner dan masyarakatnya. Semua daya tarik Jogja jadi kenangan tersendiri bagi saya. Hari ini sangat bahagia karena yang datang adalah kolega-kolega di industri. Kami juga refresh ide, tren, dan tips baru. Jadi benar-benar istimewa hari ini,” ungkap Chandra.
“Ada beberapa teknik yang mungkin sudah terlupakan, saya refresh lagi walaupun classic karena itu teknik yang istimewa. Opsi yang kami hadirkan hari ini adalah opsi unggulan,” sambungnya menjelaskan apa yang telah dilakukannya saat demonstrasi memasak.
ADVERTISEMENT