Konten Media Partner

Kekeringan di Gunungkidul Terus Meluas, 350 Dusun Darurat Air

25 September 2023 15:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi salah satu telaga di Gunungkidul mengering. Foto: ANTARA/Noveradika
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi salah satu telaga di Gunungkidul mengering. Foto: ANTARA/Noveradika
ADVERTISEMENT
Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Gunungkidul, Heri Nugroho, mengatakan bahwa kondisi kekeringan di Gunungkidul terus meluas. Kemarau panjang yang tak kunjung berakhir membuat wilayah yang terdampak kekeringan semakin luas.
ADVERTISEMENT
Dari 18 kapanewon yang ada di Gunungkidul, kekeringan sudah terjadi di 14 kapanewon.
“Sekarang sudah terjadi kekeringan di 14 kapanewon, 55 desa, dan 350 dusun. Masyarakat yang terdampak sekitar 110 ribu jiwa,” kata Heri Nugroho saat dihubungi, Senin (25/9).
Pemerintah Gunungkidul bahkan telah menetapkan status siaga darurat kekeringan hingga tanggal 30 September mendatang. Saat ini, beberapa kapanewon juga sudah mulai melakukan droping air bersih. Namun yang mengkhawatirkan, sumber air untuk pengisian tangki saat ini sudah mulai antre.
“Sumber air untuk pengisian air tangkis udah mulai antre ini,” kata dia.
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Gunungkidul, Heri Nugroho. Foto: Dok. Istimewa
Untuk mengatasi masalah kekeringan tersebut, menurutnya sudah ada anggaran di tiap kapanewon. Selain itu, ada juga anggaran droping air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sebesar Rp 284 juta untuk mengangkut 1.060 tangki air.
ADVERTISEMENT
“Yang digunakan baru 374 tangki. Sementara masih aman,” ujarnya.
Heri meminta kepada Pemkab Gunungkidul supaya menjadikan masalah kekeringan ini sebagai persoalan yang serius. Apalagi masalah kekeringan ini bukanlah masalah baru, melainkan masalah lama yang selalu terjadi setiap tahun.
Pemerintah mesti segera mencari solusi jangka panjang, supaya masalah kekeringan ini segera diatasi dan tak terulang lagi di tahun-tahun berikutnya.
“Air ini kebutuhan pokok, maka tidak boleh ada masyarakat yang kekurangan air, terutama untuk minum dan makan,” kata Heri Nugroho.