Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Kemarau Panjang & Polusi, Pasien ISPA dan Flu di Kota Yogya Naik 40 Persen
23 September 2023 11:48 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) dan Illness Like Influenza (ILI) di Kota Yogyakarta mengalami kenaikan signifikan dalam dua bulan terakhir.
ADVERTISEMENT
Catatan Dinas Kesehatan Kota Yogya, sejak Agustus sampai September 2023, kenaikan penderita ISPA dan ILI mencapai 40 persen.
Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Imunisasi (P2PM dan Imunisasi) Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, Endang Sri Rahayu, menjelaskan bahwa kenaikan ini terutama disebabkan oleh kemarau berkepanjangan.
Kemarau berkepanjangan ini mengakibatkan kualitas udara memburuk sehingga menjadi penyebab banyak orang mengalami ISPA dan ILI.
Pola hidup yang kurang sehat menurut Endang juga menjadi salah satu penyebab seseorang menderita ISPA dan ILI. Pola hidup yang tidak sehat membuat imunitas seseorang turun sehingga mudah terserang berbagai penyakit.
"Selain itu, adanya transisi masa pandemi ke endemi di mana kebanyakan masyarakat tidak menggunakan masker, dan polusi udara juga menjadi penyebab meningkatnya kasus ILI atau ISPA," kata Endang Sri Rahayu, Kamis (21/9).
ADVERTISEMENT
Salah satu kemantren yang mengalami kenaikan jumlah penderita ISPA dan ILI adalah Kotagede.
Kepala Puskesmas Kotagede II Kota Yogyakarta, Yusnita Susila Astuti, mengatakan bahwa kunjungan pasien di Puskesmas Kotagede II Kota Yogyakarta menunjukkan kenaikan khususnya kasus ISPA dan ILI.
Untuk pasien ISPA atau ILI pada bulan Agustus 2023 mencapai 240 pasien. Sedangkan per tanggal 20 September 2023 sudah sebanyak 176 pasien.
"Kalau dari jumlah kunjungan di bulan Agustus-September 2023 ada peningkatan kasus ILI maupun ISPA, dibandingkan bulan-bulan sebelumnya," kata Yusnita.
Supaya terhindar dari serangan penyakit ini, dia juga meminta kepada masyarakat untuk menjaga daya tahan tubuh dan imunitas, misalnya dengan istirahat yang cukup, minum banyak cairan baik air putih hangat, buah-buahan, makan sayur, hindari paparan asap rokok, bersihkan lendir dari hidung, serta olahraga ringan dan berjemur matahari pagi.
ADVERTISEMENT
"Jika mengalami sesak napas dan tanda-tanda lainnya segera mengunjungi fasilitas kesehatan di wilayahnya," ujarnya.