news-card-video
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Kemenag Yogya Pantau Hilal Awal Ramadan Jumat Besok, Lokasi di Parangtritis

27 Februari 2025 14:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers tentang pemantauan hilal di Pemkot Yogya. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers tentang pemantauan hilal di Pemkot Yogya. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Yogya akan menggelar pemantauan hilal (rukyatul hilal) untuk menentukan awal Ramadan 1446 Hijriah, Jumat (28/2). Kegiatan ini akan dilaksanakan di Parangtritis, tepatnya di Bukit Syekh Bela-belu.
ADVERTISEMENT
"Kami Insyaallah akan menyelenggarakan dan bergabung rukyatul hilal di Parangtritis, tepatnya di Bukit Syekh Bela-Belu," kata Kepala Kemenag Kota Yogyakarta, Nadhif, dalam konferensi persnya di Pemkot Yogya, Kamis (27/2).
Rukyatul hilal ini merupakan bagian dari proses penentuan awal Ramadan yang akan menjadi dasar dalam sidang isbat Kementerian Agama RI di hari yang sama.
Dari perhitungan astronomi (hisab), posisi hilal pada 28 Februari 2025 diperkirakan sudah berada di atas tiga derajat di atas ufuk. Hal ini membuka peluang bahwa hasil rukyatul hilal akan sesuai dengan perhitungan hisab.
"Dari sisi perhitungan hisab, rukyatul hilal pada tanggal 28 Februari ini sesungguhnya sudah memenuhi standar. Artinya, kita sudah berada di atas tiga derajat, posisi hilal sudah berada di atas ufuk," jelasnya.
Kepala Kemenag Kota Yogyakarta, Nadhif. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
“Sehingga dimungkinkan antara perhitungan hisab dengan rukyatul hilal akan ada kesamaan,” ujar Nadhif.
ADVERTISEMENT
Hasil rukyatul hilal ini akan menjadi bahan pertimbangan dalam sidang isbat yang akan digelar oleh Kemenag RI pada hari yang sama. Keputusan resmi mengenai awal Ramadan 1446 H akan diumumkan setelah sidang isbat selesai.
Pihaknya berharap awal Ramadan ini sama dengan dengan ormas yang telah menetapkan 1 Ramadan lebih awal. Meskipun potensi perbedaan itu tetap ada, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga suasana kondusif dan sikap toleransi.
"Mau berbeda atau tidak, karena masyarakat kita sudah dewasa. Saya mengimbau kepada masyarakat, jaga kondusifitas, jaga kerukunan, dan kita kedepankan sikap toleransi, baik internal agama maupun antar agama," pungkasnya.