Konten Media Partner

Kepala BGN Kunjungi Sleman: Restoran Tak Laku Ubah Saja Jadi Dapur MBG

9 Mei 2025 13:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, saat melakukan kunjungan ke Sleman, Kamis (8/5). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana, saat melakukan kunjungan ke Sleman, Kamis (8/5). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, mengunjungi Sleman dan mendorong pemanfaatan tempat-tempat yang tidak lagi aktif seperti restoran, kafe, rumah, hingga lapangan futsal untuk dijadikan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur umum untuk perogram Makan Bergizi Gratis (MBG).
ADVERTISEMENT
“Di Sleman ini dalam hitungan kami harus ada 111 SPPG. Jadi kalau dibangun 15 itu baru sekitar 10 persen, masih belum mencapai 50 persen,” kata Dadan dalam peresmian 15 SPPG milik Badan Usaha Milik Kalurahan (BUMKal) di Tridadi, Sleman, Kamis (8/5).
Ia menilai, pembangunan SPPG tidak harus selalu dilakukan dari awal, tetapi bisa memanfaatkan fasilitas yang ada.
“Saya lihat mungkin ada restoran yang nganggur gitu, yang sudah tidak laku, ubah aja bisa buat layanan. Jadi gak usah bangun semuanya baru seperti ini tapi bisa mengubah. Restoran, cafe, atau rumah,” ujarnya.
Menurut Dadan, langkah ini juga berpotensi membuka lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.
“Ibu-ibu yang tadinya mungkin tidak bisa bekerja di mana-mana bisa bekerja membantu di sini untuk memasak,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Ia menjelaskan, pendirian SPPG tidak membutuhkan modal besar di awal. Pemerintah akan mentransfer dana operasional sekitar Rp400–450 juta dalam waktu 10 hari setelah fasilitas siap dan proposal diterima.
“Badan gizi akan membuatkan rekening bersama antara pemilik fasilitas dengan badan gizi dalam bentuk virtual account. Baru boleh jalan kalau uang sudah masuk,” katanya.
“Tapi harus tertib administrasi. Kalau sekarang sudah selesai dan ada kepala satuannya, maka butuh waktu 10 hari untuk membuat proposal sampai uang itu bisa masuk ke rekening,” pungkas Dadan.