Konten Media Partner

Kisah Lulusan Tercepat UNY: Lulus 3 Tahun 5 Bulan, Tanpa Skripsi & KKN

27 Mei 2024 17:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kenanga Kusuma Murdiyani bersama kedua orang tuanya. Foto: Dok. UNY
zoom-in-whitePerbesar
Kenanga Kusuma Murdiyani bersama kedua orang tuanya. Foto: Dok. UNY
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kenanga Kusuma Murdiyani menjadi lulusan tercepat program sarjana Universitas Negeri Yogyakarta (UNY). Dia menyelesaikan studi S1-nya di Prodi Pendidikan Luar Biasa Fakultas Ilmu Pendidikan dengan waktu hanya 3 tahun 5 bulan dengan IPK 3,90.
ADVERTISEMENT
Kenanga telah diwisuda pada Sabtu (25/5) kemarin, tanpa harus mengerjakan skripsi dan mengikuti Kuliah Kerja Nyata (KKN).
Dikutip dari laman resmi UNY, Kenanga bebas dari mata kuliah KKN karena pada 2021 ia beberapa temannya berhasil menjadi finalis Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) dengan karyanya yang berjudul ‘E-Konseling Berbasis Games untuk Menangani Permasalahan Mental Akibat Pelecehan Seksual pada Disabilitas’.
Keberhasilan itu kemudian dikonversi menjadi mata kuliah KKN, sehingga dia dan kelompoknya tidak perlu menempuh KKN pada semester 7.
Selain itu konversi bebas KKN juga didapatkannya tahun 2022 karena Kenanga mengikuti program PPK Ormawa dalam skema pengembangan Sekolah Perempuan di Desa Srimartani bersama UKMF Reality dengan nama Sekolah Srimardikan.
Bangnan rektorat UNY. Foto: Dok. UNY
Gadis kelahiran 28 Juni 2001 tersebut juga bebas dari skripsi selama menempuh Pendidikan di UNY. Hal ini karena Kenanga memperoleh Juara 1 Lomba Inovasi Digital Mahasiswa (LIDM) divisi microteaching yang dapat dikonversi ke nilai skripsi sehingga pada mata kuliah Tugas Akhir ia tidak melaksanakan sidang dan mendapatkan nilai maksimal.
ADVERTISEMENT
“Padahal saya sudah mempersiapkan skripsi sejak semester 6 dan aktif berkonsultasi dengan dosen pembimbing” kata Kenanga Kusuma Murdiyani.
Alumni SMAN 1 Kota Mungkid Magelang itu menceritakan bahwa ia sudah suka membaca sejak dulu, bahkan kecintaannya pada dunia anak disabilitas sudah dimulai sejak ia ska membaca koran pada kelas 5 SD.
“Sejak saat itu saya sering membaca terkait kebutuhan pendidikan disabilitas khususnya, dibantu oleh ayah untuk mengumpulkan informasi terkait pendidikan bagi disabilitas hingga menemukan program studi yang relevan” ujarnya.
Karena itu, putri pasangan Diyana yang berprofesi sebagai guru olahraga di SDN Sawangan I dan Tri Muryani pensiunan PKPN itu mengaku selama berkuliah di prodi Pendidikan Luar Biasa UNY merasa senang dan bahagia karena membahas topik yang ingin diperdalam olehnya sejak dibangku sekolah.
ADVERTISEMENT
Saat ini Kenanga bekerja sebagai guru private akademik dan non akademik siswa berkebutuhan khusus di wilayah Magelang dan Yogyakarta, serta memiliki berbagai karya yang berhasil memperoleh 5 HAKI dan 1 publikasi artikel terindeks Sinta 3. Kenanga berharap usai studi S1 ini dapat studi lanjut S2 di prodi Pendidikan Luar Biasa UNY dengan beasiswa unggulan.