Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Kota Yogya Dapat Investor Siap Olah 60 Ton Sampah Sehari Pakai Teknologi Korea
12 September 2023 15:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah mendapatkan investor yang siap mengolah sampah yang dihasilkan Kota Yogyakarta. Investor ini nantinya dapat mengolah sampah dengan kapasitas 60 ton per hari dengan mengadopsi teknologi dari Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh Pj Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, pada Selasa (12/9) di Balai Kota Yogyakarta.
“Diharapkan nanti di akhir 2023 atau awal 2024 nanti sudah bisa beroperasi 60 ton per hari,” kata Singgih Raharjo, Selasa (12/9).
Singgih belum mengungkapkan secara jelas siapa investor yang siap mengelola sampah di Yogya tersebut. Namun, investor itu menurutnya berasal dari Yogya yang berafiliasi dengan sebuah perusahaan dari luar Yogyakarta.
Adapun teknologi yang akan dipakai untuk mengolah sampah merupakan teknologi yang diadopsi dari Korea Selatan. Teknologi ini akan memusnahkan sampah dengan metode pembakaran menggunakan H2O yang hanya akan diambil hidrogennya saja.
“Ini akan ramah lingkungan yang kemudian prosesnya adalah pemusnahan sampah dengan teknologi yang sangat tinggi, proses suhunya sampai 1.500 derajat celcius,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Teknologi tersebut juga bisa mengolah sampah organik maupun anorganik. Meski begitu, dia berharap tetap akan dilakukan pemilahan dari sumber sampah yakni masing-masing rumah tangga. Sebab, proses pemilahan sampah di lokasi pengolahan merupakan proses yang memakan waktu paling lama, sekitar 60 persen.
“Jadi pemilahan sampah itu sangat membantu untuk pengolahan sampah berikutnya,” kata dia.
Untuk lokasi pengolahan sampah ini, Singgih juga belum memberikan keterangan. Namun, pihak investor dan Pemkot Yogya telah melakukan penjajakan terkait penentuan lokasi tersebut.
“Lokasi masih dijajaki dan sudah mengerucut, tapi saya belum bisa menyampaikan,” ujar Singgih Raharjo.