Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.95.0
Konten Media Partner
Kursi Plastik-Bendera Terbalik, Kenapa Kamboja Bisa Jadi Tuan Rumah SEA Games?
10 Mei 2023 14:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Perhelatan SEA Games 2023 di Kamboja mendapat banyak perhatian dari masyarakat. Pasalnya, ada banyak hal unik dan enggak habis pikir yang terjadi dalam pelaksanaan SEA Games di Kamboja tersebut. Mulai dari kursi plastik di kamar ganti atlet, tiang bendera pakai manusia, pencahayaan podium pakai lampu mobil, sampai bendera Indonesia yang terbalik saat pra upacara pembukaan SEA Games.
ADVERTISEMENT
Dengan infrastruktur yang alakadarnya, mengapa Kamboja bisa menjadi tuan rumah SEA Games tahun ini?
Kepala Pusat Studi ASEAN Universitas Gadjah Mada (UGM), Dafri Agussalim, mengatakan bahwa SEA Games memang berbeda dengan turnamen olahraga internasional lain seperti Olimpiade atau Piala Dunia. Jika pemilihan tuan rumah Olimpiade atau Piala Dunia melalui proses bidding yang sangat ketat, basis pemilihan tuan rumah SEA Games adalah giliran.
“Tahun ini misalnya di Kamboja, nanti SEA Games berikutnya di Indonesia, terus ke Singapura, dan seterusnya. Jadi memang tidak seketat menentukan tuan rumah Olimpiade atau Piala Dunia,” kata Dafri Agussalim saat dihubungi, Rabu (10/5).
Pada awalnya, tujuan utama SEA Games menurut dia juga bukan sebagai ajang perebutan medali semata, namun lebih sebagai wadah persaudaraan regional antarnegara ASEAN. Karena tujuan utamanya lebih ke arah agenda politik negara-negara ASEAN, maka persiapan infrastruktur dan sebagainya tidak menjadi prioritas utama.
ADVERTISEMENT
Namun belakangan SEA Games menurut dia sekadar menjadi ajang perebutan medali semata, tidak seperti awal didirikannya yang bertujuan meningkatkan solidaritas antara negara-negara ASEAN.
“SEA Games itu bagian dari mekanisme untuk meningkatkan kohesivitas, soliditas, dan juga solidaritas di antara negara-negara ASEAN. Apalagi negara-negara ASEAN sekarang sedang mengalami fenomena perpecahan seperti kasus di Myanmar, Thailand juga tidak terlalu peduli dengan apa yang terjadi di Myanmar,” kata dia.
“Mestinya tujuan SEA Games dikembalikan ke sana, jangan hanya jadi ajang perebutan medali seperti sekarang,” kata Dafri Agussalim.