Konten Media Partner

Kustini Janjikan Legalitas dan Pendampingan Paguyuban Asongan di Sleman

12 November 2024 17:49 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Cabup Sleman nomor urut 1, Kustini Sri Purnomo, bertemu dengan Paguyuban Asongan Rukun Manunggal Caturharjo di Joglo Moerti Putro, Sleman, Senin (11/11) sore. Foto: Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Cabup Sleman nomor urut 1, Kustini Sri Purnomo, bertemu dengan Paguyuban Asongan Rukun Manunggal Caturharjo di Joglo Moerti Putro, Sleman, Senin (11/11) sore. Foto: Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Calon Bupati Sleman nomor urut 1, Kustini Sri Purnomo, menyatakan komitmennya untuk mendukung legalitas dan pembinaan bagi Paguyuban Asongan Rukun Manunggal Caturharjo.
ADVERTISEMENT
Komitmen ini disampaikan dalam pertemuan dengan sekitar 40 anggota paguyuban di Joglo Moerti Putro, Sleman, Senin (11/11) sore. Pertemuan ini diadakan untuk mendengarkan aspirasi para pedagang kecil di wilayah Caturharjo dan sekitarnya, yang mayoritas berjualan di lingkungan sekolah.
Dalam pertemuan ini, Kustini menegaskan dukungannya untuk mempermudah legalitas paguyuban dan memberikan pembinaan bagi para anggotanya.
“Paguyuban ini penting untuk dilegalkan karena anggotanya lebih dari 50 orang. Kami akan memberikan pendampingan untuk meningkatkan kualitas masaknya, kebersihannya, dan juga kehalalannya supaya nanti masyarakat mau membeli,” ujarnya.
Cabup Sleman nomor urut 1, Kustini Sri Purnomo, saat mengunjungi Pameran Potensi Daerah (PPD) Kabupaten Sleman 2024 pada Selasa (5/11) malam. Foto: Pandangan Jogja
Kustini juga berharap agar pembinaan ini dapat memberikan dampak positif bagi kesejahteraan para pedagang asongan, seiring dengan peningkatan kualitas produk yang mereka tawarkan.
“Dengan adanya ini supaya nanti warga kami yang sudah punya usaha bisa meningkat, naik tingkat, dan meningkat untuk pendapatannya. Semoga nanti penjual-penjual asongan cilok bisa jaya dengan keberadaannya,” tambah Kustini.
ADVERTISEMENT
Ketua Paguyuban Asongan Rukun Manunggal, Supri, turut menyampaikan aspirasi para pedagang terkait berbagai tantangan yang mereka hadapi.
“Ini kendala-kendala yang kami hadapi, masalah kesehatan, keamanan makanan, dan label-label tersebut. Kami minta solusi bagaimana caranya agar kami bisa mendapatkan hak-hak itu,” ujar Supri.
Ia juga menjelaskan bahwa anggota paguyuban menjual beragam produk, mulai dari bakso, cilok, tahu goreng, hingga tahu walik.
Pertemuan ini menjadi langkah awal bagi Kustini dalam mendukung perekonomian rakyat Sleman, khususnya melalui peningkatan kualitas usaha mikro di lingkungan sekolah. Ia berharap langkah ini dapat memperkuat eksistensi para pedagang kecil dalam menghadapi persaingan di tengah tuntutan akan standar kebersihan dan kesehatan yang semakin tinggi.