Konten Media Partner

Kyai Sampah LDII DIY: Masjid Jadi Bank Sampah, Hasilnya untuk Bantu Fakir Miskin

11 Agustus 2023 6:54 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jemaah LDII tengah menjalankan program kerja bakti nasional. Foto: LDII DIY
zoom-in-whitePerbesar
Jemaah LDII tengah menjalankan program kerja bakti nasional. Foto: LDII DIY
ADVERTISEMENT
Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meluncurkan gerakan amal saleh Kyai Peduli Sampah atau disingkat Kyai Sampah. Gerakan ini diluncurkan untuk merespons situasi darurat sampah yang tengah terjadi di wilayah DIY.
ADVERTISEMENT
Kyai Sampah diluncurkan berbarengan dengan Kerja Bakti Nasional LDII 2023 yang diselenggarakan mulai tanggal 1 sampai 13 Agustus 2023.
Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin, mengatakan bahwa gerakan ini bertujuan untuk meminimalkan produksi sampah di level rumah tangga. Gerakan ini dijalankan oleh kelompok-kelompok pengajian atau majelis taklim di bawah naungan LDII DIY.
“Amal saleh Kyai Sampah ini kegiatan yang sederhana, praktis, murah, tapi membumi. Bukan sekadar wacana pengelolaan sampah,” ujar Atus, Kamis (10/8).
Melalui gerakan ini, LDII DIY mendorong para jemaahnya untuk membuat jugangan atau lubang-lubang di pekarangan masjid dan rumah masing-masing untuk mengelola sampah organik.
“Jugangan itu bisa jadi sumber pupuk kompos dan biopori alami untuk memperbaiki kualitas air,” lanjutnya.
Ketua DPW LDII DIY, Atus Syahbudin. Foto: LDII Sleman
Selain membuat jugangan, gerakan Kyai Sampah ini juga akan mendorong para jemaah untuk terbiasa beramal saleh dengan cara memilah sampah di rumahnya masing-masing serta menjadikan masjid sebagai bank sampah.
ADVERTISEMENT
“Pengelola bank sampah bisa dari jemaah dhuafa atau pemuda masjid, hasil penjualan sampahnya bisa dipakai untuk membiayai pengajian dan membantu para dhuafa,” kata Atus.
Lebih lanjut, amal saleh Kyai Sampah ini harapannya dapat memperkuat Dai Program Kampung Iklim (Dai ProKlim) LDII DIY yang telah dicanangkan pada 10 Juni 2023 silam bekerja sama dengan Pusat Pengendalian Pembangunan Ekoregion (P3E) Jawa dan Komisi Dakwah MUI DIY di Kampung ProKlim Sangurejo.
Beberapa calon kampung ProKlim juga telah diinisiasi dan didampingi oleh LDII DIY, seperti program pengelolaan sampah, optimalisasi pekarangan dengan tanaman buah, empon-empon dan toga, serta konservasi tanah dan air.
“Di tengah darurat sampah yang sedang dialami oleh DIY, perlu peran dan kerja sama dari semua pihak, termasuk tokoh agama sehingga bisa ditemukan solusi yang tepat,” kata Atus Syahbudin.
ADVERTISEMENT