Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Lestarikan Wayang: Shadow of The Light Konversi 1 Like YouTube Jadi Rp 1.000
14 Oktober 2024 14:20 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Film musik pendek Indonesia berjudul Shadow of The Light mengonversi 1 like di YouTube menjadi Rp 1.000 sebagai bentuk penggalangan dana untuk pengembangan dan pelestarian wayang. Konversi itu akan berhenti jika totalnya sudah mencapai Rp 1 miliar.
ADVERTISEMENT
Hingga Selasa (8/10), film Shadow of The Light sudah ditonton sebanyak 16 ribu kali di Youtube di kanal YouTube “Acaraki Journey”, dan mendapatkan 2,6 ribu like.
“Tak hanya berhenti di proses produksi, Acaraki Journey melanjutkan komitmen terhadap revitalisasi budaya. Untuk setiap like dalam video Shadow of The Light di YouTube, Acaraki akan menyumbang Rp 1.000, maksimal Rp 1 miliar untuk penelitian dan pengembangan wayang,” kata Produser Shadow of The Light, Jony Yuwono, setelah penganugerahan Best Music Video untuk Shadow of The Light di International Thai Film Festival (ITFF) 2024 di Bangkok, Minggu (6/10).
Shadow of The Light adalah film musik pendek garapan Acara Journey dengan rumah produksi Batavia Pictures, dan disutradarai oleh Tono Wisnu, yang berpengalaman sebagai sinematografer film The Tarix Jabrix 3 (2011) dan Si Jago Merah (2008).
ADVERTISEMENT
Film ini bercerita tentang revitalisasi pewayangan, seperti bagaimana proses pembuatan wayang kulit di masa lampau, hingga harapan terkait dunia pewayangan di kemudian hari dengan menyatukan tradisionalitas dan teknologi terbaru.
Dengan konsep film musik, maka tidak ada dialog sepanjang filmnya, melainkan dipenuhi dengan lagu berlirik campuran wangsalan Jawa dan Inggris. Penggarapan musiknya dilakukan oleh Elwin Hendrijanto sebagai komposer musik, yang menggabungkan instrumen gamelan dan sinden dengan musik orkestra.
“Konsep musik Shadow of The Light menggabungkan elemen orchestra dengan gamelan serta gaya nyanyi pop dengan sinden. Liriknya pun mengintegrasikan Wangsalan Jawa dengan lirik berbahasa Inggris,” kata Jony.
Film yang dibintangi oleh Tarra Budiman, Otig Pakis, dan Erick Estrada ini sudah meraih banyak penghargaan di beberapa ajang penganugerahan film. Di antaranya adalah Avignon Festival Perancis, London Music Video Festival, Bangkok Movie Awards, New York International Film Awards, dan South East Asia International Film, dan International Thai Film Festival.
ADVERTISEMENT