Libatkan Komposer Muda, TBY Gelar Karawitan "Ndang Tak Gong" Kamis 7 Maret

Konten Media Partner
7 Maret 2024 7:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ndang Tak Gong 2023. Foto: Tangkapan layar Youtube Taman Budaya Yogyakarta (TBY)
zoom-in-whitePerbesar
Ndang Tak Gong 2023. Foto: Tangkapan layar Youtube Taman Budaya Yogyakarta (TBY)
ADVERTISEMENT
Taman Budaya Yogyakarta (TBY) melalui kegiatan tahunan akan mementaskan Gelar Karawitan “Ndang Tak Gong” pada Kamis (7/3) pukul 19.00 WIB bertempat di Concert Hall, Taman Budaya Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Dalam rilis pers yang diterima redaksi pada Rabu (6/3) kemarin, Kepala TBY, Titut Purwiati, mengatakan bahwa format Gelar Karawitan merupakan respons TBY atas potensi seniman muda bidang seni karawitan di Jogja yang begitu besar.
Mengenai nama konser “Ndang Tak Gong,” Titut menerangkan bahwa “Ndang” berarti segera dan “Tak Gong” artinya aku meniatkan.
“Niat untuk menyelesaikan kewajibanku sebagai pewaris seni karawitan Yogyakarta untuk semangat bergerak, berkarya dan berinovasi untuk memajukan seni budaya. Itulah filosofi dari nama konser Ndang Tak Gong,” terangnya.
Secara simbolis “Ndang Tak Gong” menjadi aksi responsif komposer muda karawitan yang berpacu dengan pesatnya perkembangan zaman melalui karya seni pertunjukan karawitan yang kreatif dan inovatif.
Sebagaimana penyelenggaraan sebelumnya, “Ndang Tak Gong” tahun ke-3 ini mengusung 3 komposer muda dari Yogyakarta. Berdasarkan hasil kurasi yang telah dilaksanakan oleh Taman Budaya Yogyakarta bersama tim penyusun materi Gelar Karawitan “Ndang Tak Gong” tahun 2024 yaitu, Anon Suneko, Raharjo, dan Warsana.
ADVERTISEMENT
“Dengan mengkurasi komposer karawitan maka dipilih tiga komposer muda, dengan mengedepankan perbedaan dan keindahan dari masing-masing karya cipta yang digubah ke dalam bentuk sajian karawitan."
"Ketiga Komposer tersebut adalah Sabatinus Prakasa (Prawiratama), Wahyu Agung (Kemlanthing), Ponang Mardugandang (Nyi Ageng),” jelas Titut.
Poster resmi Ndang Tak Gong 2024. Foto: Dok. TBY
Dari tiga warna dan karakter berbeda yang mewakili identitas dan latar belakang masing-masing tersebut Titut berharap dapat memberikan gambaran betapa luas dan banyaknya alternatif pengembangan seni karawitan di Jogja.
Adapun mengenai konsep pergelaran yang mengetengahkan format seni pertunjukan bertujuan tujuannya adalah merelevankan seni karawitan dengan konsumen (audiens) masa kini serta tren kekuatan aspek visual yang kian vital presentasi estetis karya-karya musik kekinian.
“Hal ini merujuk pada kesadaran akan pentingnya perluasan publikasi karya-karya baru karawitan yang harus mengakomodir kemajemukan latar belakang, motivasi dan orientasi penikmat karya seni karawitan,” pungkas Kepala TBY, Titut Purwiati.
ADVERTISEMENT