Konten Media Partner

Lintas Kultura Kembali Digelar di Jogja 9-16 Juli, Laboratorium Kreatif AKAP

13 Juli 2023 17:23 WIB
·
waktu baca 5 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Melalui Lintas Kultura 2023, Jogja menjadi laboratorium dan ruang belajar bagi anak muda kreatif Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Suasana pelaksanaan Lintas Kultura di Omah Jawi Kalurang, DIY pada saat jelang pembukaan Minggu (9/7). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Suasana pelaksanaan Lintas Kultura di Omah Jawi Kalurang, DIY pada saat jelang pembukaan Minggu (9/7). Foto: Dok. Istimewa
Lintas Kultura kembali hadir pada tahun ini dalam 2 agenda utama yakni agenda kelas pada 9 hingga 14 Juli 2023 di Omah Jawi Kaliurang, DIY dan Festival Lintas Kultura pada 16 Juli di Bumi Watu Obong, Gunungkidul, DIY.
ADVERTISEMENT
Saat membuka hari pertama Lintas Kultura, Sekretaris Dinas Kebudayaan DIY, Cahyo Widayat, mengatakan sebagai daerah dengan Indeks Pemajuan Kebudayaan tertinggi di Indonesia, Yogyakarta menjadi laboratorium yang dinamis bagi berbagai bidang seni budaya.
Oleh karena itu, Lintas Kultura mengundang teman-teman muda dari berbagai daerah untuk bisa memanfaatkan laboratorium tersebut secara optimal.
“Jadi Lintas Kultura bukanlah sebuah diklat, bukan sebuah sosialisasi atau seminar. Lintas Kultura adalah sebuah perjumpaan budaya antara Yogyakarta dengan semua daerah asal para peserta Lintas Kultura,” kata Cahyo di depan semua peserta Lintas Kultura, pada saat pembukaan Lintas Kultura, Minggu (9/7).
Sekretaris Dinas Kebudayaan DIY, Cahyo Widayat, saat membuka gelaran Lintas Kultura, Minggu (9/7). Foto: Dok. Istimewa
Melalui kegiatan Lintas Kultura, semua peserta akan bersama, berbagi pengalaman, wawasan, dan keindahan dari berbagai tradisi dan kebudayaan yang ada di Indonesia.
ADVERTISEMENT
“Anak-anak muda datang ke Jogja untuk memanfaatkan laboratorium Lintas Kultura. Nah Disbud DIY dan penyelenggara Lintas Kultura memfasilitasi anak-anak muda dari berbagai daerah itu untuk ketemu sama praktisi-praktisi yang mereka butuhkan untuk menjadi semacam mentor,” jelas Cahyo.
Mentor dan peserta, menurut Cahyo, akan melakukan sebuah perjumpaan yang intim. Pada saat peserta belajar dari mentor, mentor juga sebenarnya sedang belajar tentang masalah praktik budaya yang terjadi di luar Jogja. Bersama-sama mereka akan berbagi sudut pandang tentang masalah tersebut, mencari perspektif baru, sehingga menemukan solusi.
Suasana saat pembukaan Lintas Kultura. Foto: Dok. Istimewa
Lintas Kultura pada akhirnya menjadi sebuah laboratorium bersama untuk bereksplorasi dan diarahkan untuk menemukan inovasi-inovasi istimewa yang akan memajukan kebudayaan Indonesia.
“Maka dari Lintas Kultura ini juga diharapkan juga terbangun jejaring talenta seni budaya yang kuat, yang akan memastikan pelestarian dan pengembangan seni budaya di Indonesia terus berjalan dengan baik,” terang Cahyo Widayat.
ADVERTISEMENT
Cahyo kepada Pandangan Jogja juga menjelaskan bahwa Lintas Kultura disupport oleh Dinas Kebudayaan melalui kegiatan ‘Membangun Kemitraan dengan Lembaga Pelestari Budaya.’
Rangkaian kegiatan Lintas Kultura 2023 mencakup lima kelas berbeda, termasuk Kelas Mendesain Peristiwa (DKV), Kelas Jurnalisme Warga (Jurnalistik), Kelas Manajemen Event, Kelas Film Dokumenter, dan Kelas Manajemen Musik. Kelas-kelas ini diadakan mulai dari tanggal 9 hingga 14 Juli 2023 di Omah Jawi Kaliurang, Yogyakarta.
Acara ini akan diakhiri dengan Festival Lintas Kultura pada tanggal 16 Juli 2023 di Bumi Watu Obong, Gunungkidul, Yogyakarta. Festival akan menampilkan panggung seni, pertunjukan musik, dan lapak dari UMKM setempat.
Keresahan Jaringan Kreatif
Perwakilan Disbud, Penyelenggara Lintas Kultura, dan peserta, berfoto bersama. Foto: Dok. istimewa
Program Director Lintas Kultura, Yuka Sakalingga Mahesa, menjelaskan, Lintas Kultura bermula dari keresahan dan aspirasi jaringan kreatif anak muda Jala Skena. Mereka melihat Jogja sebagai laboratorium atau ruang belajar yang inspiratif, di mana banyak tokoh dan panutan bisa menjadi sumber ilmu dan inspirasi bagi anak muda.
ADVERTISEMENT
"Kami memiliki program bernama Jala Skena yang awalnya hanya berfokus di Jawa Tengah dan DIY, kemudian meluas hingga Jawa Timur. Lalu kami menyadari pentingnya berjejaring dan membangun ekosistem kreatif bagi anak muda saat ini, sehingga kami sepakat untuk mewujudkannya menjadi Lintas Kultura,” kata Yuka Sakalingga Mahesa saat diwawancarai di sela Kelas Lintas Kultura, Selasa (11/7) sore di Omah Jawi Kaliurang, Sleman.
Program Director Lintas Kultura, Yuka Sakalingga Mahesa saat diwawancarai di sela Kelas Lintas Kultura, Selasa (11/7) sore di Omah Jawi Kaliurang, Sleman. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Tujuan utama program, menurut Yuka, adalah untuk mengumpulkan anak muda kreatif dari berbagai daerah untuk belajar dan mengimplementasikan pengetahuan yang mereka dapatkan di daerah masing-masing.
"Kami ingin memberikan wadah di mana mereka dapat belajar dari apa yang terjadi di Jogja dan menerapkannya di daerah masing-masing. Karena teman-teman bilang bahwasannya Jogja merupakan laboratorium yang menawarkan berbagai formula," ungkap Yuka.
Foto: Arif UT
Salah seorang peserta Lintas Kulyra dari Banjarnegara, Sarrotama Wara Nugraha (27), mengungkapkan bahwa Lintas Kultura sangat penting baginya untuk memperoleh pengetahuan baru sehingga bisa diterapkan di daerah asalnya, di Banjarnegara.
ADVERTISEMENT
"Kami ingin mendapatkan wawasan baru tentang manajemen event. Di Lintas Kultura, kami memperoleh pengetahuan baru yang dapat kami terapkan di daerah kami yang masih minim literasi event," katanya.
Asyadiva Sekar Lintang (21), peserta dari Yogyakarta, mengikuti Lintas Kultura pada tahun ini karena melihat instaram Lintas Kultura.
"Saya terinspirasi untuk mengikuti program ini setelah melihat Instagram Lintas Kultura. Program ini akan sangat bermanfaat bagi masa depan kami yang ingin terjun ke dunia manajemen event."
Foto: Arif UT
Sedangkan Reza Amelia (20), juga peserta dari Yogyakarta, menambahkan, "kami melihat Jogja sebagai tempat yang menyediakan ruang untuk menyelenggarakan event. Melalui kelas-kelas dari Lintas Kultura, kami yang masih awam dalam manajemen event mendapatkan bekal berharga untuk mengorganisir event di masa depan."
ADVERTISEMENT
Yang jelas, menurut Program Director Lintas Kultura, Yuka Sakalingga Mahesa, melalui Lintas Kultura 2023, Jogja menjadi laboratorium dan ruang belajar bagi anak muda kreatif antar kota antar provinsi.
Festival Lintas Kultura menjadi ajang untuk mengekspresikan kreativitas dan mengembangkan potensi kolektif. Anak muda diundang untuk bergabung dan merayakan keberagaman serta kolaborasi dalam dunia seni dan kreativitas.
Para Mentor
Suasana kelas Lintas Kultura. Foto: Arif UT
Ragam kelas kreatif Lintas Kultura 2023 menghadirkan para pengajar atau mentor pilihan yang selama ini aktif menekuni bidangnya masing-masing di ekosistem budaya Jogja.
Untuk Kelas Mendesain Peristiwa, seniman sekaligus pendiri Liberate Studio, Sirin Farid Stevy memberikan materi tentang desain komunikasi visual dan mengelola desain hadir di sebuah peristiwa.
Lalu pada Kelas Jurnalisme Warga, kolektif Sudut Kantin Project yang mengelola media alternatif sudutkantin.com akan berbagi cerita tentang jurnalistik dan kanal publikasinya.
ADVERTISEMENT
Sedangkan untuk Kelas Manajemen Event, dipandu oleh Donny Baskoro untuk membahas soal kerja produksi event dan pemahaman teknis akan ruang atau panggung pertunjukan.
Pada Kelas Film Dokumenter, ada sutradara senior Tonny Trimarsanto yang membagikan pengalamannya dalam melakukan riset, treatment data, dan mengolahnya menjadi karya film dokumenter.
Terakhir, sosok Alexander Sinaga menemani para peserta Lintas Kultura 2023 untuk mengenalkan tata kelola manajemen musisi/band dan music publisher pada Kelas Manajemen Musik.