Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.90.0
Konten Media Partner
Luncurkan 67 Riset Tentang Dunia Usaha, UGM: Bisnis Bukan Cuma soal Cari Untung
9 Desember 2022 16:46 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pengembangan kewirausahaan hijau jadi salah satu topik penting dalam penelitian yang dilakukan UGM, sebab menjalankan bisnis bukan sekadar cari untung sebesar-besarnya.
Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) Universitas Gadjah Mada (UGM) menggelar Hari Diseminasi Riset 2022 pada Jumat (9/12). Dalam diseminasi itu, UGM meluncurkan puluhan hasil riset yang dilakukan oleh dosen maupun mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Wakil Dekan FEB UGM Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat, Kerja Sama dan Alumni, Gumilang Aryo Sahadewo, mengatakan bahwa tahun ini ada 67 hasil penelitian yang akan diluncurkan dalam Hari Diseminasi Riset.
“Tahun ini kami meluncurkan sekitar 67 hibah penelitian, dan pada hari ini penelitian-penelitian tersebut akan dipresentasikan dalam 11 sesi paralel,” kata Gumilang Aryo Sahadewo.
“Harapannya hasil dari riset ini juga bisa kita turunkan ke dalam proses pendidikan atau pengajaran yang ada di FEB UGM,” lanjutnya.
Gumilang mengatakan bahwa topik dari penelitian-penelitian yang dilakukan meliputi beberapa hal, mulai dari respons atas pandemi COVID-19, kewirausahaan, pengentasan kemiskinan, dan sebagainya. Salah satu penelitian unggulan tahun ini menurut dia adalah penelitian-penelitian terkait pengembangan usaha hijau yang diinisiasi oleh ASEAN Network for Green Entrepreneurship and Leadership (ANGEL).
ADVERTISEMENT
Menurut dia, topik-topik terkait green economy, blue economy, maupun ekonomi berkelanjutan saat ini menjadi isu penting di dunia internasional. Karena itu, penting bagi para akademisi untuk ikut berkontribusi terutama melalui riset-riset yang mendukung.
Dia juga menyampaikan bahwa ada irisan yang sangat kuat antara kewirausahaan dengan kepemimpinan. Pasalnya, setiap usaha saat ini mesti dibangun dengan aspek-aspek yang memperhatikan keberlanjutan lingkungan. Dan untuk menjalankan bisnis yang seperti itu, dibutuhkan sosok dengan kepemimpinan yang baik.
“Mau tidak mau kita tidak bisa lagi berbisnis alakadarnya atau secara konservatif, tapi kita juga harus memikirkan bagaimana kita bisa memastikan sustainability terhadap lingkungan dan seterusnya, bukan cuma cari untung sebesar-besarnya,” kata Gumilang Aryo Sahadewo.
Project Manager ANGEL dari UGM, Nurul Indarti, mengatakan bahwa ANGEL diinisiasi oleh 12 perguruan tinggi dari 11 negara. Kewirausahaan hijau dan kepemimpinan menurut dia menjadi fokus utama yang digarap melalui program ini.
ADVERTISEMENT
“Pemimpin ini kan punya peran vital dalam sebuah usaha, karena dia yang bertugas mengambil keputusan penting,” kata Nurul Indarti.
Dia menjelaskan bahwa kewirausahaan hijau adalah usaha-usaha yang dalam proses produksinya menggunakan bahan baku yang ramah lingkungan. Misalnya menggunakan kemasan yang bisa didaur ulang atau bahan-bahan yang ramah lingkungan.
Sebenarnya, sudah banyak usaha di Indonesia yang mulai menerapkan aspek-aspek ramah lingkungan ini. Namun, penerapan aspek-aspek ramah lingkungan tersebut belum terintegrasi dengan baik. Misalnya, usaha tersebut dalam proses pengemasan dan pengiriman sudah menggunakan bahan-bahan yang ramah lingkungan.
“Tapi dalam proses produksinya mungkin tidak hemat air, tidak hemat energi yang lain, atau pengadaan bahan bakunya mungkin boros, ini yang kemudian tidak terintegrasi dari hulu ke hilir. Ini yang jadi tantangan,” kata Nurul Indarti.
ADVERTISEMENT
“Bisnis bukan cuma cari untung, tapi ada isu sosial, isu ekonomi hijau, yang perlu menjadi prioritas dalam pengambilan keputusan dalam menjalankan usaha,” tegasnya.