Konten Media Partner

Masjid Syuhada Yogya Keluarkan Uang Setengah Miliar untuk Sediakan Takjil Gratis

15 Maret 2024 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Masjid Syuhada, Yogya, sore hari jelang buka puasa, Rabu (13/3). Foto: Rochmad Nur Hidayat/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Masjid Syuhada, Yogya, sore hari jelang buka puasa, Rabu (13/3). Foto: Rochmad Nur Hidayat/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Masjid Syuhada di Kotabaru, Yogyakarta, mengeluarkan uang hingga setengah miliar lebih untuk menyediakan takjil gratis selama Bulan Ramadhan tahun ini. Setiap hari, paling tidak mereka menyediakan 1.000 takjil gratis untuk masyarakat.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Koordinator Panitia Ramadhan Masjid Syuhada yang mengurusi bagian takjilan, Kiki Zaki Hanafsi. Ia menyebut, dalam satu bulan panitia telah menyiapkan anggaran hingga Rp 547 juta lebih untuk menyediakan takjil gratis selama Bulan Ramadhan.
“Kalau misalnya satu hari porsinya itu Rp 1.000 dan harganya Rp 15.000, kita kan mematok di harga Rp 15.000, itu habisnya sekitar Rp 15 juta sehari. Jadi satu bulan Rp 547.800.000,” kata Kiki, Rabu (13/3).
Koordinator Panitia Ramadhan Masjid Bidang Takjilan, Kiki Zaki Hanafsi. Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Untuk mendapatkan uang sebesar itu, panitia menurut Kiki sudah mulai mencari dana sejak tiga bulan sebelum Ramadhan.
“Kita melakukan open donasi, buka stand di depan, terus kita juga sebar surat ke rumah makan untuk mencari donasi, sebar surat kosong juga ke perumahan. Pokoknya semua cara yang bisa kita lakukan sudah kita lakukan untuk mencari dana, untuk menyiapkan menu buka puasa Nusantara untuk Ramadhan tahun ini,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Suasana buka bersama di Masjid Syuhada, Yogyakarta, Rabu (13/3). Foto: Rochmad Nur Hidayat/Pandangan Jogja
Takjil gratis ini menurutnya jadi salah satu cara Masjid Syuhada untuk menarik minat masyarakat mengikuti kajian rutin selama Bulan Ramadhan. Terlebih mereka juga menyediakan menu yang selalu berbeda setiap hari dengan harapan masyarakat tak pernah bosan dengan menu yang disediakan.
“Tiga hari pertama ini selalu habis, malah ada jemaah yang tidak kebagian, kasihan juga. Kalau jemaah mayoritas yang datang ke sini mahasiswa,” kata Kiki Zaki Hanafsi.