Konten Media Partner

Massa Aksi Tangkap Ade Armando Akan Naik Andong dari Beringharjo-Kantor PSI DIY

4 Desember 2023 10:23 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Defile atau parade bregada rakyat Jogjakarta memperingati 76 tahun Jogjakarta Ibukota Republik Indonesia pada Senin (3/1/2022) malam di Malioboro. Foto: Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Defile atau parade bregada rakyat Jogjakarta memperingati 76 tahun Jogjakarta Ibukota Republik Indonesia pada Senin (3/1/2022) malam di Malioboro. Foto: Istimewa
ADVERTISEMENT
Ade Armando telah mengeluarkan statement terbaru bahwa pernyataannya tentang politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) merupakan pandangan pribadinya, bukan pandangan dia sebagai calon anggota legislatif (caleg) Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
ADVERTISEMENT
Meski demikian, warga Yogya yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta untuk Sinambungan Keistimewaan (PAMAN USMAN) akan tetap menggelar aksi ‘Tangkap Ade Armando’ karena dinilai telah menistakan sejarah Yogyakarta.
Koordinator Aksi PAMAN USMAN, Widihasto Wasana Putra, mengatakan bahwa diperkirakan tidak akan terlalu banyak massa yang mengikuti aksi tersebut, sebab massa yang hadir hanya perwakilan dari sejumlah elemen masyarakat di DIY.
“Mungkin sekitar 100 orang yang akan ikut aksi, tidak terlalu banyak,” kata Widihasto Wasana Putra saat dihubungi Pandangan Jogja, Senin (4/12).
Aksi akan dimulai sekitar pukul 12.00 WIB dengan titik kumpul di Parkiran Andong Pasar Beringharjo, Yogya. Dari Pasar Beringharjo, massa akan bergerak menuju kantor DPW PSI DIY di Jalan Miliran dengan menaiki sejumlah andong.
Koordinator PAMAN USMAN, Widihasto Wasana Putra. Foto: Istimewa
Pemilihan Pasar Beringharjo sebagai titik kumpul awal dan andong sebagai kendaraan menuju Kantor PSI DIY bukan tanpa alasan. Pasar Beringharjo dipilih karena menjadi salah satu basis perlawanan saat warga Yogya memperjuangkan Keistimewaan Yogyakarta pada 2004 sampai 2012 silam.
ADVERTISEMENT
“Kita tahu waktu itu kalau setiap aksi-aksi besar itu pedagang Beringharjo bahkan menutup lapaknya sehari tidak jualan untuk mendukung aksi gerakan Keistimewaan, itu menunjukkan kalau gerakan Keistimewaan itu berangkat dari rakyat bukan elit,” jelasnya.
Sedangkan penggunaan andong menjadi pesan untuk para elit yang sedang berkuasa, bahwa keberadaan andong di Jogja dilestarikan karena wasiat Sultan HB IX. Ia menurut Hasto pernah punya wasiat supaya becak kayu dan andong dilestarikan karena menjadi mata pencaharian masyarakat kecil.
Hal itu juga sebagai pengingat bahwa Sultan HB IX merupakan pelopor bergabungnya Kasultanan Yogyakarta dengan NKRI.
“Artinya meskipun Jogja ini betul-betul memang kerajaan monarki, tapi pemimpinnya memiliki pemikiran-pemikiran yang sangat demokratis,” kata dia.
Di Kantor DPW PSI DIY, Hasto berharap akan ada pengurus DPW PSI DIY yang menemui mereka. Sebab, bagaimanapun Ade Armando merupakan caleg PSI sekaligus pengurus DPP PSI.
ADVERTISEMENT
“Apa yang dia lakukan kan juga secara langsung maupun tidak, terkait dengan PSI,” ujar Widihasto Wasana Putra.