Konten Media Partner

Massa Front Jihad Islam Demo Tolak Separatisme di Yogya

6 Desember 2024 19:13 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Massa Front Jihad Islam saat berdemonstrasi di simpang Gondomanan, Yogya, Jumat (6/21). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Massa Front Jihad Islam saat berdemonstrasi di simpang Gondomanan, Yogya, Jumat (6/21). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Sejumlah massa dari Front Jihad Islam (FJI) menggelar demo di Yogyakarta pada Jumat (6/12) siang. Mereka berkumpul di depan Masjid Gedhe Kauman Yogya mulai pukul 13.30 WIB, lalu melakukan long march hingga simpang empat Gondomanan.
ADVERTISEMENT
Pembina FJI, Umar Said, menyampaikan bahwa dalam aksi ini mereka ingin menyuarakan penolakan terhadap aksi separatisme di Indonesia, khususnya di Jogja.
“(Aksi ini) menunjukkan ketidaksukaan kita atas separatisme. Kita enggak akan suka kalau kemudian yang berkibar di wilayah NKRI ada bendera yang lainnya,” kata Umar Said saat memberikan orasi di depan massa aksi, Jumat (6/12).
Pembina FJI, Umar Said, saat berorasi dalam aksi demonstrasi di Yogya, Jumat (6/12). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Ia menyayangkan aksi demonstrasi di Yogya pada 1 Desember silam yang dinilai disusupi aksi separatisme. Tak hanya itu, aksi tersebut juga sempat diwarnai kericuhan hingga mengakibatkan sejumlah aparat polisi terluka.
Umar mengungkapkan Yogyakarta terbuka bagi semua kalangan, etnis, dan ras manapun selama tidak mengusik tentang NKRI.
Hal sama disampaikan oleh koordinator aksi tersebut, Abdurrahman, mengatakan hal serupa. Dia juga menyebutkan bahwa sebagai kota yang banyak pendatang, Jogja mesti bisa ramah dengan semua kalangan.
Puluhan polisi saat mengamankan aksi Front Jihad Islam di Yogya, Jumat (6/12). Foto: Widi RH Pradana/Pandangan Jogja
Karena itu, ia menegaskan supaya semua orang bisa saling menghormati, menghargai, dan menjaga keamanan dan kenyamanan Jogja.
ADVERTISEMENT
“Jogja ini kan banyak pendatang, dan kita punya semboyan Jogja berhati nyaman. Kita harus sama-sama menciptakan Jogja yang aman, tertib, dan tidak ada sesuatu yang bikin warga resah,” ujarnya.
Ia juga meminta kepada aparat kepolisian agar memberlakukan aturan secara adil untuk semua kalangan. Semua yang melanggar aturan dan mengganggu keamanan, ia meminta agar polisi menindaknya secara tegas.