Konten Media Partner

Melarung Benih Pohon Keben saat Pengibaran Bendera Merah Putih di Kali Winongo

17 Agustus 2023 20:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bendera Merah Putih raksasa berukuran 23x9 meter membentang di atas Sungai Winongo, Yogya pada Kamis (17/8) pagi. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Bendera Merah Putih raksasa berukuran 23x9 meter membentang di atas Sungai Winongo, Yogya pada Kamis (17/8) pagi. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Bendera merah putih raksasa dengan berukuran 23 x 9 meter dikibarkan di Jembatan Sungai Winongo, Jl Sugeng Jeroni, Yogya untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-78 pada 17 Agustus 2023.
ADVERTISEMENT
Pengibaran bendera raksasa itu dilakukan oleh Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) UPN Veteran Yogyakarta dan Pemuda Masjid Al-Azhar RW 06 Kampung Suryowijayan, Mantrijeron, Yogya.
Koordinator pengibaran bendera raksasa di Jembatan Winongo, Zaeni Mansyur, mengatakan bahwa pengibaran bendera di jembatan Sungai Winongo ini juga bertujuan untuk tilik (menjenguk) sungai kembali di hari kemerdekaan.
“Kami ingin memaknai cinta tanah air dengan makna yang paling sederhana, mencintai tanah yang subur dan air yang tidak tercemari,” kata Zaeni saat ditemui, Kamis (17/8).
Climber yang bertugas membentangkan bendera di atas Sungai Winongo, Yogya. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Tilik sungai ini menjadi penting terutama karena beberapa waktu terakhir sungai di Yogya banyak berubah menjadi tempat pembuangan sampah setelah ditutupnya TPA Regional Piyungan.
“Bagaimana mungkin kita cinta tanah air kalau sungai saja dicemari?” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sebelum dikibarkan di jembatan Sungai Winongo, bendera raksasa tersebut sebelumnya juga pernah dikibarkan di beberapa tempat. Misalnya di kerucut Monumen Jogja Kembali (Monjali), Jembatan Sungai Code, serta Jembatan Sungai Oyo di Selopamioro, Bantul.
Pelarungan benih keben di aliran sungai Winongo pada 17 Agustus 2023. Foto: Dok. Istimewa
Selain pengibaran bendera raksasa, mereka juga melarung satu keranjang benih pohon keben ke aliran Sungai Winongo. Harapannya, benih-benih tersebut akan tumbuh di sepanjang Sungai Winongo sampai ke pesisir pantai.
Benih keben dipilih karena bisa mengapung di permukaan air, sehingga harapannya bisa terbawa aliran air sampai jauh sebelum kemudian tumbuh di tempat dia terdampar.
“Dan keben itu kan tanaman yang sangat adaptif, dia adalah tanaman pantai tapi bisa tumbuh di tengah kota. Jadi ketika kita kembalikan ke hilir, harapannya dia bisa tumbuh,” kata Zaeni Mansyur.
Climber yang bertugas membentangkan bendera di atas Sungai Winongo, Yogya. Foto: Arif UT /Pandangan Jogja