Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Melihat Calon Lokasi Baru Mapolda DIY: Luas 7,5 Hektare, Didominasi Ladang-Sawah
6 Mei 2025 20:29 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Markas Kepolisian Daerah (Polda) Daerah Istimewa Yogyakarta akan dipindah dari Condongcatur, Sleman, ke Kalurahan Sidomulyo, Kapanewon Godean, Sleman. Pembangunan markas baru ini akan dilakukan di atas Tanah Kasultanan seluas 7,5 hektare. Polda DIY telah mengantongi Serat Palilah sebagai izin pemanfaatan tanah tersebut.
ADVERTISEMENT
Pandangan Jogja mengunjungi lahan tersebut pada Selasa (6/5). Ketua Jagabaya Kalurahan Sidomulyo turut memberikan arahan kepada tim Pandangan Jogja terkait lokasi pembangunan Mapolda DIY.
Lahan calon Mapolda DIY berada tepat di depan kantor Kalurahan Sidomulyo, sekitar 400 meter dari Pasar Ikan Rewulu. Sebagian besar area tersebut berupa hamparan ladang dan lahan persawahan.
Di lokasi itu terdapat lima toko serta sejumlah bangunan milik pemerintah, yaitu Koperasi Unit Desa (KUD) Godean, Koperasi Produsen Unit Desa Godean, Kantor Juru Rewulu Balai Pengelolaan Sumber Daya Air DIY, serta beberapa bangunan semi permanen seperti warung berbahan bambu dan kayu.
Yuli, salah satu warga yang menempati toko di area tersebut, mengatakan telah mendengar informasi mengenai rencana relokasi. Namun, ia belum mengetahui kapan relokasi akan dilakukan karena belum ada pemberitahuan resmi.
ADVERTISEMENT
“Sudah sering dengar-dengar memang kalau toko nanti dipindah, tapi baru dengar-dengar (kabar burung). Bila dipindah pun saya juga menerima,” kata Yuli saat ditemui Pandangan Jogja, Selasa (6/5).
Sebagian area tanah tidak dapat diakses sepenuhnya menggunakan sepeda motor atau berjalan kaki karena ditumbuhi semak belukar dan belum tersedia jalan setapak.
Aktivitas warga masih berlangsung seperti biasa. Yuli masih menjalankan usaha jasa menjahit, toko kelontong, serta toko dan warung lain masih beroperasi. Beberapa petani juga tampak menggiling padi di area tersebut.