Melihat Ekspor DIY dari Data BPS: AS Jadi Negara Tujuan Ekspor Terbesar

Ilustrasi kerajinan Yogyakarta. Foto: Dok Pemkot Yogya

Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, telah mengeluarkan kebijakan tarif impor AS untuk Indonesia sebesar 32 persen. Artinya, barang dari Indonesia yang masuk ke AS dikenakan pajak tambahan sebesar 32 persen dari nilai barang tersebut.

Bagaimana data ekspor Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk AS?

Berdasarkan rilis terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) DIY yang dikeluarkan pada Maret 2025, AS menjadi negara tujuan ekspor terbesar. Ekspor ke negara ini mencapai 40,2 persen dari total ekspor DIY pada Januari 2025.

“Nilai ekspor barang Januari 2025 asal DIY yang dikirim melalui beberapa pelabuhan di Indonesia tercatat mencapai US$43,41 Juta. Ekspor DIY terbesar ke Amerika Serikat mencapai US$17,43 juta,” begitu laporan BPS DIY yang ditandatangani Kepala BPS DIY, Herum Fajarwati pada 3 Maret lalu.

Adapun berdasarkan penggolongan barang ekspor, kertas/karton merupakan barang yang paling banyak dikirim ke Amerika Serikat. Persentasenya mencapai 77,38 persen.

Sementara itu barang-barang dari kulit, barang-barang rajutan, dan jerami atau bahan anyaman juga merupakan barang yang mendominasi ekspor DIY. Persentasenya berada di atas 50 persen.

Lalu barang lain yang masih mendominasi ekspor DIY namun di bawah 50 persen adalah pakaian jadi bukan rajutan, perabot penerangan rumah, kayu maupun barang dari kayu, dan benda-benda dari batu gips dan semen. Seluruh barang tersebut merupakan 8 komoditas utama ekspor DIY ke AS.

Selain data terbaru itu, data BPS DIY 2024 juga menunjukkan bahwa AS selalu menjadi negara dengan tujuan ekspor terbesar DIY. Angka ekspor terbesar ke AS terjadi pada Oktober 2024 yakni sebesar US$25,21 juta.