Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
Memaknai Kamis Putih di GKJ Gondokusuman Yogya: Pemimpin Harus Melayani
18 April 2025 15:26 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Lonceng berbunyi di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman, Kamis (17/4). 1.000 lebih jemaat bersiap untuk mengikuti Kamis Putih, salah satu rangkaian ibadah Paskah.
ADVERTISEMENT
Ada dua ibadah utama dalam Kamis Putih: pembasuhan kaki jemaat dan perjamuan terakhir. Pembasuhan kaki dilakukan oleh pendeta kepada sejumlah perwakilan jemaat.
Ketua Majelis GKJ Gondokusuman, Winarno, mengatakan bahwa pembasuhan kaki melambangkan bagaimana Tuhan yang Maha Tinggi bersedia merendahkan diri untuk melayani umat-Nya.
“Artinya bahwa Tuhan saya yang maha tinggi, maha besar, maha kuasa, mau merendahkan diri membasuh kaki,” ujar Winarno kepada Pandangan Jogja, Kamis (17/4).
“Jadi pemimpin itu memang harus melayani, pemimpin itu harus merendahkan diri, melayani yang dipimpin, memberi contoh kepada yang dipimpin,” lanjutnya.
Sementara itu, perjamuan terakhir yang merupakan perjamuan antara Tuhan Yesus dan para rasulnya bermakna bahwa umat Kristen mesti menyatu dengan darah dan tubuh Kristus.
ADVERTISEMENT
“Artinya kita harus percaya sebagai umat tebusannya percaya pada Tuhan Yesus itu. Jadi kita harus saling mengasihi, saling membantu dan juga saling menolong,” jelasnya.
Ibadah Kamis Putih di GKJ Gondokusuman dilaksanakan dalam 3 sesi, 1 sesi berbahasa Jawa dan 2 sesi berbahasa Indonesia.
Total, hampir 3.000 jemaat yang menjalankan Kamis Putih di GKJ Gondokusuman dalam 3 sesi tersebut.
Sebagai informasi, GKJ Gondokusuman adalah GKJ terbesar dan tertua di DIY. Tahun ini, GKJ Gondokusuman sudah genap berusia 112 tahun.