Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Mengenal Robovent Gunadarma, Ventilator Kendali Jarak Jauh untuk Pasien COVID-19
17 Maret 2021 17:04 WIB
ADVERTISEMENT
Robovent Gunadarma adalah ventilator canggih yang dapat dikendalikan dari jarak jauh sehingga sangat cocok untuk menangani pasien penyakit menular seperti COVID-19.
Sudah satu tahun belakangan ini, kita hidup berdampingan dengan virus COVID-19. Banyak cara dilakukan untuk memutus rantai penyebaran virus corona, mulai dari menjaga kesehatan hingga melakukan social distancing.
ADVERTISEMENT
Banyak negara di dunia melakukan berbagai cara untuk mencegah virus corona yang semakin meluas. Selain mencari cara menangkal virus, sejumlah negara juga berusaha mencari jalan keluar untuk perawatan pasien COVID-19 yang jumlahnya terus meningkat.
Dalam menangani pasien corona, rumah sakit memerlukan ruang perawatan dan ruang isolasi bertekanan negatif. Selain itu, diperlukan juga alat bantu pernafasan atau ventilator untuk merawat pasien COVID-19 dengan kondisi kritis.
WHO menghimbau agar negara memperbanyak ventilator dan alat medis lainnya untuk membantu pernapasan pasien yang terinfeksi virus corona. Mengingat karena virus corona menyerang pernafasan, maka ventilator sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan pasien COVID-19.
Namun, keterbatasan ruang dan alat tersebut menjadi kendala besar bagi setiap rumah sakit. Harga ventilator yang cukup mahal menyebabkan pertolongan terhadap pasien kritis menjadi terbatas.
ADVERTISEMENT
Robovent Gunadarma, Ventilator untuk Pasien Corona
Sebagai bentuk kepedulian, tim terbaik dari Universitas Gunadarma tergerak untuk menciptakan alat ventilator yang handal, mudah digunakan, serta dengan biaya terjangkau. Tim mulai merencanakan dan merancang ventilator yang diberi nama Robovent.
Robovent adalah ventilator canggih yang dapat dikendalikan dari jarak jauh. Alat ini diperuntukkan untuk membantu pasien yang terinfeksi virus corona dan mengalami gagal nafas. Kehadiran Robovent diharapkan dapat membantu tenaga medis dalam merawat pasien Covid-19.
Seperti apa Robovent itu? yuk simak informasinya!
1. Pengembangan Robovent
Setidaknya ada 3 fakultas di Universitas Gunadarma yang terlibat langsung dalam riset dan pengembangan Robovent yakni Fakultas Teknologi Industri, Fakultas Kedokteran, serta Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi Informasi.
ADVERTISEMENT
Sejumlah pakar dari ketiga fakultas tersebut, serta dibantu tim dari SARI Teknologi dan Inti Teknologi bekerja sama dalam penemuan Robovent. Perkembangan Robovent juga diikuti dengan inovasi alat medis lainnya yang bertujuan untuk membantu penangan pasien COVID-19.
2. Ventilator Berbasis IoT
Robovent Gunadarma dikembangkan menggunakan Internet Of Things (IoT). IoT adalah konsep teknologi yang dirancang untuk membantu aktivitas manusia dengan menggunakan koneksi jaringan internet.
Dengan Robovent berbasis IOT, tenaga medis dapat memantau keadaan pasien dari jarak jauh, sehingga mengurangi risiko penularan virus corona. Selain nyaman digunakan pasien, Robovent ini juga efektif untuk memangkas risiko kontaminasi dari ruang perawatan dan tenaga medis.
Perlu diketahui bahwa Robovent memiliki 8 sensor yang terhubung ke internet dan berbasis IoT. Sensor tersebut dapat dilihat dokter secara digital dan nantinya juga dapat dilihat melalui smartphone.
ADVERTISEMENT
3. Cara Kerja Robovent
Robovent dikembangkan sebagai alat bantu pernafasan yang berkualitas. Alat ini dapat mengatur secara otomatis, terutama dalam menghasilkan udara atau oksigen berdasarkan ritme atau frekuensi pernapasan (Respiratory Rate), dan tingkat kebutuhan volume oksigen (Tidal Volume).
“Cara kerjanya sama seperti memompakan tetapi pemompaan yang diberikan oleh mesin ini adalah pemompaan yang teratur. Secara teratur kita bisa menentukan berapa volume tidal yang dibutuhkan” ujar Yohanes Kurnia, Tim Staff Pengajar Robotika di Universitas Gunadarma, seraya menambahkan, "Lalu kemudian berapa kali siklus pernapasan diperlukan oleh manusia, 10 kali atau sampai 20 kali. Biasanya kalau sudah mencapai 20 kali berarti pernafasan yang sangat cepat sekali, itu tahap dimana pasien mengalami sesak nafas atau gagal nafas.”
ADVERTISEMENT
Setelah lolos uji dari Balai Pengaman Fasilitas Kesehatan Jakarta (BPFK Jakarta), alat kesehatan hasil karya tim Universitas Gunadarma ini selanjutnya memasuki tahap produksi secara massal. Dalam menjalankan proses produksinya, mereka menggandeng PT. Inti Inovasi Teknologi sebagai mitra industri.
4. Keunggulan Robovent Gunadarma
Dibekali dengan teknologi IoT, tenaga medis dapat memantau keadaan pasien secara jarak jauh sehingga sangat cocok untuk menangani pasien penyakit menular seperti COVID-19.
Seperti yang sudah dijelaskan pada poin 1, alat bantu pernafasan Robovent ini dipasangi 8 sensor. Sensor tersebut dihubungkan ke internet untuk memberikan data kepada pemerintah dan rumah sakit akan kondisi pasien seluruh Indonesia.
Bersama dengan PT. Inti Inovasi Teknologi, tim Universitas Gunadarma memproduksi Robovent dan alat kesehatan lainnya untuk didistribusikan ke seluruh rumah sakit di Indonesia.
ADVERTISEMENT
Terciptanya Robovent diharapkan bisa membantu rumah sakit dalam menangani pasien corona yang mengalami gangguan pernafasan. Robovent diproduksi secara massal agar semua rumah sakit dapat menggunakan dan mendapatkan manfaat dari alat bantu pernafasan ini.
Selain ventilator, tim juga mengembangkan perangkat Powered Air Purifying Respirator (PAPR), sebagai pelengkap alat pelindung diri (APD). Alat ini dimodifikasi dari perangkat masker selam dengan saluran inspirasi dan ekspirasi. Selain itu, alat ini juga dilengkapi dengan sensor pendeteksi tekanan inspirasi dan ekspirasi.
Secara keseluruhan, alat ini bertujuan memberikan pernapasan yang disesuaikan dengan ritme pernafasan pemakainya sehingga akan lebih aman serta terhindar dari virus dan bakteri berbahaya. (Rls / CM-1)