Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.1
Konten Media Partner
Mengunjungi Teras Malioboro Baru usai Dipindah dari TM 2
17 Januari 2025 11:20 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Teras Malioboro 2 resmi dipindahkan ke lokasi baru di kawasan Beskalan dan Ketandan mulai 15 Januari 2025. Teras Malioboro Ketandan dibangun dengan konsep arsitektur pecinan, sedangkan Beskalan dengan konsep Indische.
ADVERTISEMENT
Pantauan Pandangan Jogja pada Kamis (16/1), pedagang di Teras Malioboro Ketandan sudah mulai aktif berjualan. Sedangkan di Teras Malioboro Beskalan pedagang masih sibuk beres-beres menyiapkan lapaknya.
Salah satu pedagang di Teras Malioboro Ketandan, Sarjiman, mengaku puas dengan fasilitas yang tersedia di lokasi baru.
“Alhamdulillah bagus, dari tempatnya juga bagus, pengunjungnya juga sudah mulai berdatangan. Fasilitasnya lebih bagus sini. Sudah nggak panas lagi,” katanya.
Ia berharap lokasi baru ini ke depan akan meningkatkan rezekinya.
Pedagang Teras Malioboro Ketandan lain, Suki, punya harapan yang sama. Ia juga optimistis Teras Malioboro Ketandan yang mengusung konsep pecinan akan menarik banyak pengunjung terutama menjelang libur Imlek mendatang.
“Kalau saya cuma mudah-mudahan lebih baik, lebih bagus dari yang kemarin, dan tidak ada seperti gejolak-gejolak kemarin itu,” ujarnya, Kamis (16/1).
ADVERTISEMENT
Plt Kepala Dinas Koperasi dan UKM DIY, Wisnu Hermawan, menjelaskan pemerintah telah menyiapkan fasilitas pendukung seperti tempat ibadah, kipas angin, toilet, panggung hiburan, dan videotron.
“Kawasan ini dirancang dengan sentuhan budaya yang menggabungkan nuansa Indische dan Tionghoa, mencerminkan karakter unik Ketandan,” ujarnya.
Lokasi baru ini menampung 1.041 pedagang, dengan 605 pedagang di Ketandan dan 436 pedagang di Beskalan. Penempatan pedagang dilakukan melalui sistem undian sejak 31 Desember 2024.
Tujuh pedagang yang tidak hadir saat undian tetap difasilitasi dengan lapak yang tersedia.
“Lapaknya masih kita sediakan sesuai untuk mereka. Kami masih menunggu sampai mungkin batas waktu tertentu, nanti sebulan atau dua bulan kita lihat perkembangannya seperti apa,” jelas Wisnu.
Ia menambahkan, relokasi ini tidak hanya berupa pemindahan fisik, tetapi juga transformasi dalam pengelolaan dan penghidupan ekonomi pedagang.
ADVERTISEMENT
“Harapannya dengan perpindahan para pedagang ini, kawasan ekonomi kerakyatan yang ada di Sumbu Filosofi ini bisa hidup dengan transformasi para pedagang ke tempat yang baru. Transformasi tidak hanya mereka berpindah tapi juga kehidupannya yang harus diakui, nanti banyak dibimbing dan dibina oleh Pemerintah Daerah secara kolaboratif agar mereka bisa tambah sejahtera, tambah naik kelas," tambahnya.
Relokasi ini juga bertepatan dengan persiapan Pekan Budaya Tionghoa Yogyakarta (PBTY) yang akan digelar pada Februari mendatang. Desain khas pecinan di kawasan Ketandan diharapkan menjadi daya tarik utama bagi pengunjung, seiring konsep integrasi budaya dan ekonomi yang diusung.
Pemerintah DIY menurutnya akan memantau proses transisi agar pedagang tetap dapat berbisnis secara nyaman. “Kami juga ada masa transisinya biar pedagang itu punya ruang-ruang untuk tetap berbisnis secara nyaman dan dia bisa pindah setelah musim liburan ini selesai," ujar Wisnu.
ADVERTISEMENT