Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Menyaksikan Kelahiran IKN Nusantara di Orkestra Simfoni Nusantara, Yogyakarta
31 Mei 2023 16:13 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Peristiwa lahirnya ibu kota Indonesia baru, Nusantara, diterjemahkan oleh komponis muda Yogya berbakat, Vishnu Satyagraha, menjadi sebuah karya komposisi orkestra dengan judul Suita Nusantara. Karya tersebut pertama kali ditampilkan dalam pertunjukan orkestra Simfoni Nusantara di Taman Budaya Yogyakarta (TBY), Selasa (30/5).
ADVERTISEMENT
"Saya sampai menangis waktu menyaksikan Suita Nusantara dimainkan," kata Vishnu Satyagraha saat ditemui setelah pertunjukan.
Suita Nusantara karya Vishnu menjadi satu di antara 14 repertoar yang dimainkan dalam pertunjukan tersebut. Selain karyanya, ada juga karya-karya dari komposer ternama lain, mulai dari AT Mahmud, Eka Gustiwana, Guruh Soekarno Putra, Eros Candra, hingga Ismail Marzuki.
Suita Nusantara merupakan karta yang dimaksudkan untuk menyambut lahirnya ibu kota baru, IKN Nusantara. Dari IKN Nusantara, Vishnu kemudian mengeksplorasi kata ibu untuk menjadi sebuah komposisi musik orkestra yang kompleks.
Dari awal sampai akhir, karyanya bercerita tentang perjalanan seorang perempuan sejak dia masih berada di dalam kandungan, kemudian lahir, tumbuh menjadi anak-anak, remaja, mulai menjalin asmara, mengandung, hingga melahirkan. Dalam perjalanan hidupnya, seorang perempuan digambarkan mengalami berbagai situasi emosional yang berat, terutama dimulai ketika dia mulai mengandung.
ADVERTISEMENT
"Setelah mengandung dia mengalami pergulatan besar yaitu ketakutan, kesepian, dan kesakitan, hingga akhirnya ia melahirkan," ujarnya.
Meski didampingi oleh pasangannya, namun seorang perempuan yang sedang mengandung merasakan semuanya sendiri. Tentang rasa takut bahwa setelah itu hidupnya akan berubah, tentang kesepian meski berada di tengah keramaian, juga tentang rasa sakit terutama saat dia melahirkan.
Emosi-emosi yang menyesakkan itu kemudian berakhir dengan kelegaan setelah seorang anak lahir dari rahimnya.
"Saat seorang anak pertama lahir, di saat yang sama seorang ibu dilahirkan kembali," kata Vishnu.
Repertoar Suita Nusantara ini dibawakan dalam format orkestra besar dan mengambil struktur suita sebagai bagian tak terpisahkan dari tarian yang disajikan.
"Setelah sudah sangat sesak, kemudian setelah anaknya lahir itu kayak cerah, kayak ada hari baru yang kita harapkan. Kita harapkan besok Nusantara jadi fajar baru kita," kata Vishnu Satyagraha.
Karya ini begitu emosional untuk Vishnu sebab Yogyakarta, kota tempat ia lahir dan besar, adalah Ibu Kota Indonesia pada saat agresi Militer Belanda 1 1946 hingga berakhirnya agresi militer 2 pada 1949.
ADVERTISEMENT
“Yogya ibu kota lama Indonesia dan sekarang kita menyambut ibu kota baru Indonesia, IKN Nusantara. Ini proses yang sangat emosional dan saya mulai bekerja mencipta komposisi dari kata ibu,” jelas Vishnu.
Konduktor dalam pertunjukan Simfoni Nusantara, Fajar Ganif, yang juga seorang pengajar di Sekolah Menengah Musik (SMM) Yogyakarta, mengatakan bahwa menjadi kehormatan sendiri baginya bisa menjadi konduktor yang membawakan komposisi Suita Nusantara.
"Komposisinya sudah sekelas Eropa, lagunya benar-benar lagu simfonik," kata Fajar Ganif.
Dia berharap Yogya memiliki semakin banyak event pertunjukan orkestra seperti ini, mengingat banyak sekali talenta-talenta potensial yang dimiliki oleh Yogyakarta.
"Dan talenta-talenta ini harus diwadahi dengan event-event seperti ini, sehingga Yogya akan terus melahirkan musisi-musisi orkestra yang berkualitas," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Pertunjukan Simfoni Nusantara ini juga menampilkan sejumlah bintang tamu, di antaranya Dwiki Dharmawan yang menjadi seorang konduktor, penyanyi Christopher Abimanyu, dan gitaris ternama asal Bali, I Wayan Balawan.