Misteri Larangan Memetik Buah di Keraton Yogya, Bisa Kualat hingga Kesurupan

Konten Media Partner
8 Juli 2023 17:17 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Abdi Dalem Punokawan Keraton Yogyakarta, MB Wisnu Pawoko. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Abdi Dalem Punokawan Keraton Yogyakarta, MB Wisnu Pawoko. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Untuk menyebut beberapa jenis saja, di lingkungan Keraton Yogya, terdapat buah mangga, sawo kecik, kelapa gading, jambu dersana, dan buah kepel yang kini mulai langka. Meski begitu, ada aturan khusus bagaimana menikmati buah-buahan tersebut. Padahal, jenis-jenis buah yang ada di sana, saking langkanya, benar-benar mengundang siapapun untuk mencobanya.
ADVERTISEMENT
“Saat musim berbuah itu benar-benar menggoda,” kata salah satu Abdi Dalem Punokawan Keraton Yogyakarta, MB Wisnu Pawoko, saat ditemui pekan pertama Juli ini.
Namun, jangan sekali-kali mencoba untuk memetik buah yang ada di Keraton Yogya. Meski buah-buah tersebut sudah masak di pohonnya, tetap saja tak boleh dipetik.
“Bahkan jika sudah dimakan tupai atau kelelawar, itu tetap tidak boleh dipetik,” ujarnya.
Jambu Dersono di Kraton Yogyakarta. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
Larangan itu menurutnya sudah berlangsung sejak lama. Bukan hanya berlaku bagi pengunjung dari luar, bahkan abdi dalem pun dilarang memetik semua buah yang ada di lingkungan Keraton Yogya.
“Buah itu baru bisa diambil kalau sudah jatuh,” kata Wisnu.
Menurutnya, ada kepercayaan yang tumbuh di lingkungan Keraton sejak dulu, bahwa setiap pohon ada yang menjaganya meski tidak bisa dilihat secara kasat mata. Ketika buah yang masih ada di pohon itu dipetik, dikhawatirkan penjaganya tidak berkenan.
ADVERTISEMENT
“Kalau jatuh kan berarti sudah rezeki, ibaratnya kita sudah dikasih,” ujarnya.
Wisnu mengatakan bahwa sudah banyak kejadian tak mengenakan terutama yang dialami pengunjung karena memetik buah yang ada di Keraton. Misalnya ada pengunjung yang kesurupan karena sebelumnya memetik pohon buah di lingkungan Keraton.
“Banyak kejadian, ada yang kesurupan, terus ada yang jadi kayak orang bingung karena memetik buah di dalam Keraton, memetik buah kepel kalau enggak salah dulu. Jadi dia enggak bisa pulang, ditanya itu jadi kayak orang bingung terus kesurupan,” jelasnya.
Pengunjung pameran Narawandira tampak ramai pada awal Juli ini. Foto: Arif UT / Pandangan Jogja
Wisnu memaklumi jika banyak pengunjung yang tergoda untuk memetik buah yang ada di dalam Keraton. Apalagi jika buah-buah tersebut sudah masak, siapapun pasti ingin memetiknya.
Ada puluhan jenis pohon buah yang ditanam di lingkungan Keraton Yogya yang semuanya adalah jenis buah lokal. Beberapa pohon buah utama adalah pakel atau mangga, krambil gading, kepel, jambu dersana, serta sawo kecik.
ADVERTISEMENT
Semua tanaman ini kini juga sedang dipamerkan di Keraton Yogya dalam pameran bertajuk Narawandira. Pameran ini memamerkan beragam vegetasi yang memiliki keterkaitan dengan Keraton Yogyakarta.
“Pameran ini sudah dimulai sejak tanggal 5 Maret 2023, dan akan terus digelar sampai tanggal 29 Agustus besok di area Kedhaton Keraton Yogyakarta,” kata MB Wisnu Pawoko.