Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Konten Media Partner
Moda Modif: 17 Mahasiswa Seni Solo dan Jogja Adakan Pameran Selama 3 Minggu
22 Desember 2024 15:01 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Pameran seni rupa bertajuk Moda Modif yang melibatkan 17 mahasiswa seni rupa dari Solo dan Yogyakarta resmi dibuka di Galeri Rumah Dyan Art Studio (DAS), Jumat, (20/12). Pameran ini akan berlangsung selama tiga minggu hingga 11 Januari 2025 dan menampilkan 40 karya seni hasil eksplorasi para mahasiswa.
ADVERTISEMENT
Gagasan pameran ini berawal dari lima mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) yang melakukan magang di Rumah DAS. Mereka mengajak seniman muda lainnya, terutama dari Solo dan Yogyakarta, untuk berkolaborasi dalam pameran ini.
“Kami mengajak (teman-teman) yang magang di tempat lain dan kebetulan berada di Jogja juga. Kesempatan yang sangat berharga untuk bisa berpameran bersama-sama dengan para seniman Jogja, yang dari ISI (Institut Seni Indonesia) dan UST (Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa),” ujar Ketua Pameran Moda Modif, Rohman, dalam sambutannya.
Rohman juga menekankan bahwa pameran ini tidak hanya menyajikan karya seni, tetapi juga dilengkapi dengan berbagai program pendukung.
“Ini pameran magang, tapi bukan pameran magang biasa, karena banyak aktivasi-aktivasi seperti artist talk, workshop, talkshow, ruang baca buat anak, dan ruang seni rupa anak,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Seniman, FX Harsono, turut diundang untuk membuka pameran ini. Dalam sambutannya, Harsono memberikan apresiasi terhadap cara pandang para seniman muda dalam menciptakan karya-karya mereka.
"Ternyata mereka mempunyai cara pandang, cara melihat penciptaan yang berbeda, dan ini yang menarik. Kenapa? Karena mereka niatnya adalah, aku tidak tahu maka aku harus belajar," ungkap Harsono.
Menurut Direktur Rumah DAS, Achmad Fiqhi, Moda Modif mencerminkan semangat pergerakan seni muda yang dinamis.
“Sejatinya semangat itulah yang diniatkan hadir di tengah-tengah kita melalui tajuk Moda Modif. Sebuah kata yang mampu meringkus ekspresi muda dan bergerak, yang tentu tidak sekadar tawaran matematis, usia dan jumlah peserta,” jelas Fiqhi.
Kurator pameran, Hilmi Reyhan dan Polanco S.Achri, menyatakan bahwa Moda Modif bertujuan menjadi jembatan bagi mahasiswa untuk menyampaikan gagasan-gagasan yang mencerminkan dinamika pergerakan muda.
ADVERTISEMENT
"Bagaimana situasi muda, bagaimana pergerakan secara spasial, temporal, dan psikologis, itu diwujudkan dalam bentuk karya," ujar Hilmi dan Polanco.
Wakil Dekan Akademik dan Penelitian Fakultas Seni Rupa dan Desain UNS, Desy Nurcahyanti, yang juga terlibat dalam penyelenggaraan pameran, berharap agar kegiatan serupa dapat diselenggarakan secara rutin setiap tahunnya.
“Harapannya, kegiatan seperti ini bisa berjalan setiap tahunnya, baik dengan UNS maupun dengan institusi seni lainnya. Karena sangat penting untuk menjadi motor penggerak, terutama menjadi wahana ide bagi masyarakat dan juga mahasiswa, terutama dalam mengeksplorasi dan mengekspresikan ide mereka,” harap Desy.
Pameran Moda Modif ini tidak hanya menjadi ruang bagi mahasiswa untuk menunjukkan hasil karya dan ide mereka, tetapi juga memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk berinteraksi dengan seni kontemporer melalui berbagai aktivitas yang diselenggarakan. Ada pula kolaborasi interaktif dengan Pasar Setupon, WIKITI, dan berbagai komunitas, seperti Artist Talk & Tur Kuratorial, Aktivasi Ruang Baca, dan Aktivasi bersama Komunitas.
ADVERTISEMENT