Konten Media Partner

Muhammadiyah Akan Gelar Milad ke-112 di Kupang, Undang Prabowo untuk Buka Acara

18 November 2024 14:40 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi pers PP Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyah Yogya, Senin (18/11). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi pers PP Muhammadiyah di Kantor PP Muhammadiyah Yogya, Senin (18/11). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Muhammadiyah akan menggelar milad ke-112 di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 4 sampai 6 Desember mendatang.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Haedar Nashir, menyatakan bahwa pihaknya telah mengundang Presiden RI, Prabowo Subianto, untuk membuka acara dan menyampaikan amanat. Undangan resmi telah disampaikan melalui surat dan pertemuan langsung.
“Insyaallah kami sudah bersurat langsung dan bertemu untuk mengundang Presiden RI Pak Prabowo Subianto untuk membuka dan menyampaikan amanat,” kata Haedar dalam konferensi pers di Kantor PP Muhammadiyah, Yogyakarta, Senin (17/11).
Selain peringatan milad, Muhammadiyah juga akan menggelar Tanwir, yakni pranata permusyawaratan tertinggi di bawah Muktamar. Acara ini diikuti oleh sekitar 350 peserta yang terdiri dari perwakilan Pimpinan Pusat, Pimpinan Wilayah, dan Organisasi Otonom Muhammadiyah.
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Kota Kupang dipilih sebagai lokasi acara untuk menunjukkan apresiasi atas kemajuan Muhammadiyah di NTT, termasuk kontribusi Universitas Muhammadiyah Kupang dalam pendidikan dan pengkhidmatan. Menggabungkan peringatan milad dan Tanwir dalam satu agenda bertujuan agar pelaksanaan lebih efisien serta memiliki dampak syiar yang lebih luas.
ADVERTISEMENT
Dengan tema “Menghadirkan Kemakmuran untuk Semua”, agenda ini diharapkan dapat menginspirasi berbagai program yang berorientasi pada pengembangan infrastruktur, pemanfaatan sumber daya alam, serta optimalisasi aset dan kekayaan negara demi kesejahteraan masyarakat.
Peringatan ini menjadi simbol penguatan kehadiran Muhammadiyah di berbagai wilayah Indonesia, termasuk daerah timur, dalam mewujudkan cita-cita kemakmuran bersama.
“Poin pentingnya bahwa program berkemakmuran basic-nya ada di infrastruktur, sumber daya alam, aset dan kekayaan negara,” ujarnya.