Konten Media Partner

Nezar Patria Sebut Pemerintah Akan Susun Regulasi untuk Optimalkan AI

12 Desember 2024 13:38 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wamenkomdigi Nezar Patria saat mengisi seminar di UGM, Rabu (11/12). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Wamenkomdigi Nezar Patria saat mengisi seminar di UGM, Rabu (11/12). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) berencana menyusun panduan penggunaan kecerdasan buatan (AI) sebagai langkah antisipasi terhadap dampak yang dapat muncul dari pesatnya perkembangan teknologi tersebut.
ADVERTISEMENT
Rencana ini disampaikan oleh Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi), Nezar Patria, dalam acara Komdigi Menjangkau: Campus, We’re Coming AI Day di Universitas Gadjah Mada (UGM), Rabu (11/12).
Penyusunan panduan ini akan dimulai pada Januari 2025 melalui serangkaian diskusi dengan berbagai pemangku kepentingan. Adapun bentuk produk regulasi yang akan dihasilkan masih dalam tahap pembahasan.
“Mulai tahun depan, kita akan mulai serial diskusi dengan stakeholder untuk meningkatkan regulasi supaya menjadi lebih solid,” kata Nezar dalam paparannya.
“Nantinya kita pertimbangkan apakah dia bentuk benteng ataukah nanti dalam bentuk peraturan pemerintah. Prinsipnya, kita ingin memaksimalkan manfaat AI sambil meminimalkan risikonya,” tambahnya.
Wamenkomdigi Nezar Patria di UGM, Rabu (11/12). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Nezar menjelaskan bahwa tanpa pengaturan yang baik, penggunaan AI berpotensi menimbulkan risiko. Ia menyoroti kemungkinan bias dalam data latih yang dapat memperkuat diskriminasi sosial, serta potensi AI yang semakin cerdas untuk mengambil keputusan yang tidak terduga.
ADVERTISEMENT
Sebagai contoh, Nezar mengungkap sebuah kasus di mana AI memanfaatkan layanan manusia untuk memecahkan tantangan CAPTCHA dengan berpura-pura sebagai individu dengan gangguan penglihatan.
Masyarakat diimbau untuk menguasai teknologi AI secara bijak. Nezar menekankan bahwa perkembangan AI tidak bisa dihindari, tetapi harus diiringi dengan regulasi, etika, dan kesadaran yang kuat.
“Kuasai AI, jangan sampai kita yang dikuasai. Mari kita manfaatkan teknologi ini untuk kebaikan bersama,” pungkas Nezar.