Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Konten Media Partner
Nomor Hotel hingga UMKM di Google Maps Diubah Penipu, Ini Cara Antisipasinya
14 Agustus 2024 19:48 WIB
·
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
Ratusan nomor telepon pemilik usaha di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang tercantum di informasi Google Maps diretas penipu. Usaha yang diretas mulai dari hotel hingga usaha UMKM seperti warung, toko, dan rental kendaraan.
ADVERTISEMENT
Modusnya, penipu mengubah informasi nomor telepon yang terdapat pada Google Maps dengan nomor telepon miliknya untuk menipu calon konsumen. Jika ada konsumen yang menghubungi nomor tersebut, penipu akan memberikan nomor rekeningnya dan meminta calon konsumen mentransfer sejumlah uang ke rekening tersebut.
Guru Besar Fakultas Teknik UGM Bidang Rekayasa Perangkat Lunak, Ridi Ferdiana, mengatakan hal itu memang sangat mudah dilakukan, sebab Google Maps merupakan teknologi yang bersifat publik. Hal itu membuat semua orang bisa mengklaim lokasi, termasuk mengubah informasi usaha dari orang lain menggunakan fitur ‘sarankan edit’.
“Nah disini hacker mengganti informasinya. Mereka memotret dan mengunggah dokumen lalu upload ke Google, begitu terverifikasi, ya sudah menjadi milik dia,” kata Ridi saat dihubungi Pandangan Jogja, Selasa (13/8).
ADVERTISEMENT
Ridi mengatakan, mudahnya seseorang mengedit informasi usaha orang lain di Google juga disebabkan karena banyak akun tersebut tak terawat meski sudah terverifikasi.
“Pertama akun emailnya dibajak, kedua adalah bisnis yang dia miliki diklaim duluan sama orang lain, ketiga ini yang paling make sense adalah sudah ada tetapi tidak terupdate,” katanya.
Jika usaha seseorang di Google Maps sudah telanjur diretas, maka ia harus mengklaim bisnisnya dengan mengirimkan dokumen yang lebih lengkap agar pemilik usaha asli dapat mengubah informasi usaha yang benar.
“Kalau sudah telanjur, pemilik bisnis harus mengklaim bisnis tersebut, jadi ada dua klaim yang berbeda nanti Google akan menganalisis mana yang lebih layak. Nanti banyak–banyakan bukti maka setelah itu bisa diubah. Algoritma google berdasarkan kelengkapan konten,” kata Ridi.
ADVERTISEMENT
Pemilik usaha juga perlu mengaktifkan autentikasi dua faktor (2FA) dan memeriksa aktivitas login terbaru di akunnya. Jika ada aktivitas mencurigakan, segera laporkan aktivitas mencurigakan itu ke Google.
Selain upaya pemulihan ini, Ridi juga menjelaskan ada beberapa cara supaya terhindar dari upaya peretasan bagi seseorang yang ingin menambahkan usaha di Google Maps pertama kalinya.
“Jadi yang disarankan sebenarnya kalau punya bisnis segera mendaftarkan melalui email perusahaan kita selengkap-lengkapnya dan selalu update, kalau sudah ada yang klaim bisnis itu, maka kita bisa mengajukan klaim lagi, nanti google akan membandingkan kedua klaim ini, memang memerlukan waktu lebih satu minggu approval-nya tapi nanti banyak-banyakan bukti,” ungkap Ridi.
“Ini masalah ketelatenan kita dalam mengolah data dan kedisiplinan perusahan mendaftarkan bisnis,” ujarnya.
ADVERTISEMENT