Konten Media Partner

ORI DIY Terima 10 Lebih Aduan soal PPDB, Ada yang Ngaku Miskin Tapi Tak Miskin

2 Juli 2024 18:09 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kantor ORI Perwakilan DIY. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Kantor ORI Perwakilan DIY. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Ombudsman Republik Indonesia (ORI) Perwakilan DIY menerima 10 lebih laporan terkait dugaan kecurangan dalam proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 di DIY.
ADVERTISEMENT
Anggota tim pemantau PPDB ORI DIY, Muhammad Rifki, mengatakan bahwa 10 lebih laporan yang diterima ORI DIY beragam. Misalnya dugaan penahanan ijazah, bukti prestasi yang tidak valid, hingga calon siswa jalur afirmasi namun diduga tidak miskin.
“Ada puluhan, lebih dari 10 laporan yang masuk dengan berbagai jenis masalah,” kata Rifki kepada Pandangan Jogja, Selasa (2/7).
“Sebagian ada yang penahanan ijazah, ada yang soal pendaftaran jalur afirmasi tapi diduga tidak miskin, soal bukti prestasi pada jalur prestasi yang diduga tidak valid, dan lain-lain,” paparnya.
ORI juga menerima laporan masyarakat mengenai beberapa calon siswa di salah satu SMA Negeri di Yogyakarta yang menggunakan data yang diduga palsu pada pendaftaran PPDB jalur radius.
ADVERTISEMENT
Namun berbeda dari tahun sebelumnya yang banyak sekali aduan tentang praktik numpang KK melalui status famili lain pada kartu keluarga. Tahun ini, ORI belum menerima aduan terkait praktik numpang KK.
Tahun ini, bahkan mungkin tidak ada laporan mengenai titip KK. Sepertinya sudah tidak terjadi, atau masyarakat yang tidak melaporkan lagi,” kata Rifki.