Pabrik Soda Abu Akan Dibangun di Indonesia, Lulusan Apa yang Paling Dibutuhkan?

Konten Media Partner
20 September 2021 16:24 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Tak hanya bagi mahasiswa lulusan teknik kimia, pendirian pabrik ini juga akan menyerap mahasiswa lulusan humaniora untuk menangani pekerjaan-pekerjaan non-produksi. Tertarik? #publisherstory
Dirut Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo mendampingi Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia dan Wakil Dirut PI, Nugroho Christijanto, (ki-ka) meninjau proyek pembangunan Pabrik Soda Ash PG. Foto: Istimewa
Rencana pembangunan pabrik soda abu atau natrium karbonat (Na2CO3) pertama di Indonesia di bawah Petrokimia Gresik disebut-sebut jadi angin segar untuk mahasiswa. Pasalnya, pabrik yang targetnya akan mulai beroperasi pada akhir 2024 itu disebut-sebut akan membutuhkan banyak tenaga kerja dari berbagai jurusan.
ADVERTISEMENT
Hal ini disampaikan oleh dosen sekaligus Kepala Jurusan Teknik Kimia UPN Veteran Yogyakarta, Adi Ilcham. Menurutnya, dengan kapasitas produksi sekitar 300 ribu ton tiap tahun, pabrik soda abu ini nantinya akan membutuhkan banyak tenaga profesional dari berbagai bidang. Karena itu, selain menjadi angin segar bagi perkembangan industri kimia nasional, rencana pembangunan pabrik soda abu ini juga menjadi kabar gembira bagi para mahasiswa.
Lantas, jurusan apa saja yang paling banyak dibutuhkan nantinya?
“Karena ini pabrik kimia, tentunya akan butuh banyak lulusan dari jurusan kimia maupun teknik kimia,” kata Adi Ilcham, Kamis (16/9).
Sarjana teknik kimia, nantinya sangat dibutuhkan dalam operasional proses produksi. Selain teknik kimia, jurusan teknik lain seperti teknik mesin dan elektro juga dibutuhkan untuk mengurusi mesin dan kelistrikan pabrik. Untuk urusan teknologi informasi, lulusan jurusan elektronik dan informatika nantinya juga punya peluang untuk bekerja di pabrik ini.
ADVERTISEMENT
Tak hanya jurusan sains dan teknologi, jurusan-jurusan sosial dan humaniora juga dibutuhkan, terutama untuk menangani pekerjaan-pekerjaan non-produksi. Misalnya jurusan hubungan masyarakat atau public relation, karena sebagai perusahaan tentu nantinya pabrik baru ini membutuhkan humas untuk menjalin hubungan dengan pihak luar.
Untuk urusan keuangan, perusahaan juga akan membutuhkan akuntan-akuntan berkualitas dari lulusan jurusan akuntansi. Bahkan, lulusan-lulusan jurusan sosial dan hukum nantinya juga dibutuhkan.
“Kan di pabrik harus ada divisi hukumnya juga di dalamnya. Jadi bisa banyak yang bekerja di sana, tidak hanya satu bidang saja, tapi saling melengkapi,” lanjutnya.
Ilustrasi pabrik soda abu. Foto: Istimewa
Hal serupa juga disampaikan oleh Direktur General Affair PT Kaltim Methanol yang juga Ketua Advisory Board Teknik Kimia UGM, Agus Priyatno. Dibangunnya pabrik soda abu pertama di Indonesia, menurut dia tentu akan membuka lapangan kerja yang makin luas, terutama untuk lulusan kimia dan teknik kimia.
ADVERTISEMENT
Karena merupakan pabrik baru, nantinya perusahaan juga akan membutuhkan tenaga kerja dari banyak jurusan lain, terutama tenaga-tenaga profesional untuk operasional perusahaan. Tenaga profesional ini bisa untuk menjalankan fungsi produksi, maupun fungsi non-produksi.
“Selain jadi angin segar untuk perkembangan industri kimia dalam negeri, hal ini juga jadi kabar menggembirakan bagi mahasiswa-mahasiswa yang nantinya tentu butuh lapangan kerja setelah lulus,” kata Agus Priyatno.