Pakar Bahasa Sanskerta: Nusantara dan Indonesia Punya Arti Sama

Konten Media Partner
24 Januari 2022 17:20 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Keduanya memiliki arti sama: pulau yang berdampingan satu sama lain.
Visualisasi desain Istana Negara di ibu kota baru. Foto: Bappenas/@suharsomonoarfa
Ibu Kota Negara (IKN) baru Republik Indonesia di Kalimantan Timur resmi diberi nama nama Nusantara. Nama itu dipilih dari sekitar 80 nama lainnya yang diusulkan seperti Negara Jaya, Nusantara Jaya, Nusa Karya, Nusa Jaya, Pertiwipura, Cakrawalapura, dan Kertanegara.
ADVERTISEMENT
Namun pemberian nama Nusantara untuk IKN baru ternyata menuai pro dan kontra. Ada yang menilai Nusantara berarti wilayah taklukan Majapahit, bahkan sejarawan JJ Rizal mengatakan nama Nusantara sangat Jawa-sentris karena secara bahasa berarti pulau-pulau di luar pulau Jawa dengan Jawa (Majapahit) yang jadi pusat kekuasaannya.
Lantas, apa sebenarnya arti dari Nusantara, dan tepatkah Nusantara jadi nama ibu kota negara baru?
Filolog senior, pendiri Rumah Studi Jawa Makaradhwaja, KRT Manu J. Widyaseputra, mengatakan bahwa kata Nusantara sebenarnya memiliki arti yang sama dengan Indonesia. Memberi nama IKN baru dengan nama Nusantara, berarti sama dengan memberi nama Indonesia.
“Itu cuma sinonim. Bedanya Nusantara itu dari Bahasa Sanskerta, kalau Indonesia itu dari Bahasa Latin,” kata Romo Manu, yang juga merupakan anggota Asosiasi Pakar Sanskerta Dunia, Minggu (23/1).
KRT Manu J. Widyaseputra
Menurut Manu, dalam Bahasa Sanskerta: , Nusantara berasal dari kata ‘nusa’ yang artinya pulau dan ‘antara’ yang artinya berdampingan. Sehingga Nusantara dimaknai sebagai pulau-pulau yang berdampingan satu sama lain. Kata ‘nusa’ dalam bahasa Sanskerta: juga bisa dimaknai sebagai bangsa atau nation.
ADVERTISEMENT
Meski populer di zaman Majapahit, istilah Nusantara sebenarnya sudah ada jauh sebelum itu. Dalam naskah Negarakertagama, istilah Nusantara juga telah disebutkan yang memiliki makna pulau-pulau yang ada di luar pulau Jawa. Meski begitu, pulau Jawa menurutnya masih jadi bagian dari Nusantara sebagai pusatnya.
“Istilah Nusantara juga tidak hanya ada di Jawa, di semua wilayah Nusantara itu ada istilah itu, di Minang, di Bugis, Makassar, semua ada, itu disebutkan di buku Sanskrit In Indonesia tulisannya Jan Gonda,” ujarnya.
Sementara Indonesia, menurut Romo Manu berasal dari kata ‘indos’ yang berarti pulau-pulau dan ‘nesos’ yang berarti bangsa. Sehingga Indonesia dimaknai sebagai bangsa yang tinggal di pulau-pulau tersebut. Karena itu, Indonesia dan Nusantara menurut dia memiliki makna yang sama.
ADVERTISEMENT
“Jadi kalau kasih nama ibu kota itu Nusantara, sama saja kasih nama Indonesia,” lanjutnya.
Namun, Romo Manu tidak bisa mengatakan apakah penamaan itu salah atau benar. Sebab, tepat tidaknya penamaan itu menurutnya tergantung pada tujuan atau visi pemerintah dalam menggunakan istilah Nusantara.
Karena itu, dia mempermasalahkan pemerintah yang sampai sekarang belum memberikan alasan yang jelas dan komprehensif terkait pemilihan nama tersebut. Adapun alasan pemerintah memilih Nusantara karena kata itu sudah dikenal dan populer sejak dulu menurutnya tidak bisa diterima.
“Kan banyak nama lain yang lebih populer? Jadi harus ada penjelasan yang lebih dalam, apa yang mereka pikirkan ketika memakai nama itu? Memang tahu maksudnya?” kata Romo Manu. (Widi Erha Pradana / YK-1)
ADVERTISEMENT