Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0
Konten Media Partner
Paskah dan Sabtu Sunyi di GKJ Gondokusuman Yogya: Refleksi Iman hingga Budaya
22 April 2025 10:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Gereja Kristen Jawa (GKJ) Gondokusuman Yogyakarta menyelenggarakan rangkaian ibadah Paskah yang dimulai dari Kamis Putih, Jumat Agung, hingga Sabtu Sunyi dan Hari Raya Paskah pada Minggu (20/4) kemarin. Ibadah-ibadah ini menjadi momen reflektif, tidak hanya secara iman tetapi juga secara budaya. Melalui simbol-simbol kejawaan seperti karawitan dan busana tradisional, jemaat diajak merenungi makna kebangkitan Kristus dengan nuansa lokal.
ADVERTISEMENT
“Secara iman, ketika umat Kristen merayakan Paskah, itu kan berkaitan dengan peristiwa kebangkitan Tuhan Yesus dari kematian, dari antara orang mati. Tetapi, kan tidak berhenti hanya sampai di situ. Kebangkitan Tuhan Yesus itu menjadi tanda kemenangannya dari dosa, dari maut,” ungkap Pendeta Siswadi dari GKJ Gondokusuman saat ditemui Pandangan Jogja usai ibadah Paskah, Minggu (20/4).
Menurutnya, sukacita atas keselamatan tersebut semestinya tidak berhenti dalam ruang pribadi, tetapi terwujud dalam kehidupan bersama. “Tidak hanya untuk orang Kristen saja, tidak hanya orang yang sesama keyakinan dan percayanya, tetapi terhadap semua umat manusia sebagai sesama ciptaan Tuhan. Sukacitanya mestinya dihadirkan dalam hidup bersama,” tambahnya.
Ciri khas GKJ Gondokusuman dalam perayaan ini tampak melalui penggunaan karawitan, pakaian tradisional Jawa, serta penyajian fragmen sebagai bentuk refleksi iman yang kontekstual. “Karawitan dan fragmen adalah salah satu cara, khususnya untuk karawitan dan juga pakaian nuansa Jawa, untuk menunjukkan bahwa inilah GKJ Gondokusuman yang tetap peduli dengan warisan para leluhur,” jelas Pendeta Siswadi.
Ia menyebut bahwa setiap gereja Kristen Jawa di Yogyakarta memiliki kekhasannya masing-masing dalam menampilkan unsur budaya.
ADVERTISEMENT
Di GKJ Gondokusuman, fragmen digunakan sebagai alat bantu bagi jemaat untuk merefleksikan isi khotbah. “Ketika hari raya tertentu, itu memang menggunakan fragmen sebagai alat bantu bagi jemaat untuk melakukan refleksi iman atas teks yang sedang dikotbahkan pada ibadah itu,” ujarnya.
Di tengah tantangan zaman, Pendeta Siswadi mengajak generasi muda untuk tetap merawat budaya.
“Bagaimanapun kita lahir dan dibesarkan di lingkungan orang-orang Jawa, apa yang sudah diwariskan oleh pala leluhur, itu mari kita jaga, kita rawat,” pesannya. Ia juga menekankan pentingnya menggabungkan kearifan lokal dengan kemajuan teknologi.
Rangkaian ibadah Paskah pun dilengkapi dengan pelaksanaan Sabtu Sunyi, yang berlangsung pada malam hari sebelum Minggu Paskah, Sabtu (19/4).
Ketua Obaja GKJ Gondokusuman, Antonio Kurniawan Petranova, menyebut bahwa Sabtu Sunyi menjadi momen transisi penting dalam refleksi iman. “Sabtu Sunyi ini adalah memperingati masa transisi dari hari kematian di hari Jumat Agung kemarin dan besok kebangkitan di hari Minggu Paskah,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Dalam suasana tenang dan syahdu, Antonio menekankan pentingnya pengharapan dan perenungan dalam ibadah Sabtu Sunyi. “Kami mau mengajak jemaat semua untuk merefleksikan diri, untuk menenangkan diri dan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan,” ucapnya.
Ibadah ini dibawakan secara kreatif, dengan iringan band dan lagu-lagu kontemporer yang menyasar generasi muda, namun tetap menghadirkan suasana hening dan penuh syukur.
“Dari pemilihan lagu pun kita juga memilih lagu-lagu yang bisa dinikmati dengan syahdu, dengan pelan, sambil memejamkan mata, lalu menyanyi dengan penuh syukur, dengan penuh jiwa,” tambahnya. Jumlah jemaat yang hadir mencapai 695 orang, meningkat dua kali lipat dari jumlah biasanya.
Dengan pendekatan kreatif yang inklusif, GKJ Gondokusuman menjadikan perayaan Paskah dan Sabtu Sunyi bukan hanya sebagai peringatan iman, tetapi juga ruang refleksi kultural yang menyatukan generasi lintas usia dan latar belakang.
ADVERTISEMENT