Pekerja Open BO di Jogja Pakai Sistem Expo Kayak Pameran, Pindah-Pindah Terus

Konten Media Partner
9 September 2023 11:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi prostitusi online atau open BO. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi prostitusi online atau open BO. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pekerja seks online atau biasa disebut open BO di Yogyakarta mayoritas beroperasi menggunakan sistem expo, seperti halnya event-event pameran. Mereka tidak menetap atau mangkal seperti halnya para pekerja seks yang mangkal di tempat-tempat lokalisasi.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Direktur Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Budhi Hermanto.
“Mereka itu in out, mereka itu keliling kota. Dia itu istilahnya kalau di dalam pameran itu expo,” kata Budhi Hermanto saat diwawancarai di kantornya pada Rabu (6/9).
Para pekerja seks online yang beroperasi di Yogya tersebut tidak jelas berasal dari kota mana. Mereka terus melakukan expo secara berpindah-pindah dari satu kota ke kota lain.
“Entah orang mana, dia bilang expo di Jogja sekian hari. Habis itu dia pindah lagi misalnya expo di Solo, expo di Surabaya, jadi mereka keliling dari satu kota ke kota lain,” ujarnya.
Ilustrasi prostitusi online atau open BO. Foto: Pixabay
PKBI DIY juga sudah berulang kali mencoba berkomunikasi dengan pekerja seks online ini untuk diberikan pendampingan. Namun karena sistem kerja mereka yang terus berpindah-pindah, PKBI DIY tak pernah berhasil untuk mengumpulkan dan mengajak mereka bertemu.
ADVERTISEMENT
“Kami sudah mencoba, kami tawari misalnya untuk memeriksa kesehatannya, enggak bisa,” kata dia.
Selain itu, pekerja seks online ini rata-rata juga bekerja secara mandiri maupun dengan mucikarinya masing-masing. Tidak seperti pekerja seks yang menetap atau mangkal di Yogya, di mana sebagian besar telah bergabung dalam komunitas sehingga lebih mudah dikoordinir untuk didampingi.
“Jadi orangnya selalu berganti-ganti. Karena mereka istilahnya expo di sini seminggu, pergi ke kota lain, terus seperti itu,” ujar Budhi Hermanto.