Konten Media Partner

Peluang Besar Lulusan Perencanaan Wilayah Kampus ITNY: Gas Kerja di IKN

15 Mei 2024 18:35 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY). Foto: Rochmad NH/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY). Foto: Rochmad NH/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Bagi calon mahasiswa yang ingin cepat bekerja di Ibu Kota Nusantara (IKN), ada baiknya memilih program studi Perencanaan Wilayah dan Kota (PWK). Karena saat ini IKN sangat membutuhkan sarjana dari jurusan tersebut.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Kepala Program Studi PWK, Institut Teknologi Nasional Yogyakarta (ITNY), Dwi Kunto Nurkukuh, Rabu (15/5).
“Memang peluangnya banyak. Terutama untuk perencanaan (wilayah dan kota), apalagi di IKN lagi banyak dicari,” kata Kukuh.
Kepala Program Studi PWK ITNY, Dwi Kunto Nurkukuh. Foto: Rochmad NH/Pandangan Jogja
Menurut Kukuh, lulusan dari prodi PWK sangat dibutuhkan oleh pemerintah. Maka dari itu, jika berkuliah di jurusan tersebut bisa berpeluang untuk dapat pekerjaan di IKN. Kukuh menyebutkan bahwa pembangunan wilayah dan kota memerlukan generasi penerus.
“Kementerian bahkan menyarankan jika universitas ingin membuka prodi baru, salah satu yang disarankan adalah PWK,” jelas Kukuh.
Hal tersebut menurut Kukuh, mengindikasikan bahwa lulusan-lulusan dari prodi PWK sangat diperlukan untuk perencanaan pembangunan wilayah dan kota oleh pemerintahan.
Selain bisa cepat bekerja di IKN, menurut Kukuh, PWK juga disarankan bagi para calon mahasiswa yang punya cita-cita menjadi seorang wali kota atau bupati.
ADVERTISEMENT
Kukuh menyampaikan bahwa seorang pemimpin wilayah seharusnya memiliki kemampuan perencanaan wilayah yang bisa didapatkan lewat kuliah di prodi PWK.
Kegiatan praktikum PWK di ITNY yang sudah memiliki fasilitas laboratorium. Foto: Rochmad NH/Pandangan Jogja
“Mahasiswa yang ingin menjadi wali kota dan bupati, bisa juga belajar di PWK. Wali kota dan bupati itu sekarang kebanyakan bukan dari PWK, dasarnya malah kebanyakan arsitek. Padahal, ilmu perencanaan wilayah dan kota itu penting,” kata Kukuh.
Kukuh juga menyatakan bahwa PWK adalah program studi yang mempelajari banyak bidang keilmuan. Prodi ini berpotensi besar untuk masuk ke lingkup sosial, ekonomi, dan kebudayaan.
“Bukan hanya perencanaan, kami di PWK juga bisa masuk ke bidang sosial, ekonomi, dan kebudayaan. Bisa dibilang PWK ini adalah prodi yang multidisiplin,” ucapnya.
Mahasiswa ITNY sedang praktikum pemetaan di Laboratorium PWK. Foto: Rochmad NH/Pandangan Jogja
Kepala Laboratorium PWK ITNY, Candra Ragil, sepakat dengan apa yang disampaikan oleh Kukuh. Menurutnya, multidisiplin yang dipelajari di PWK membuat lulusan prodi tersebut bisa membuat kebijakan yang diperlukan untuk kepentingan banyak orang.
ADVERTISEMENT
“Seorang perencana dalam merencanakan pembangunan itu tentang kebijakan. Kebijakan itu kan harus mengetahui secara menyeluruh. Jadi PWK itu bisa mewadahi dan mengayomi semua aspek ilmu yang dibutuhkan dalam pembangunan. Nanti kalau jadi wali kota itu istilahnya tidak asal bangun,” jelas Candra.
Kepala Laboratorium PWK ITNY, Candra Ragil. Foto: Rochmad NH/Pandangan Jogja
Untuk diketahui, Prodi PWK di ITNY adalah pionir bagi bidang pendidikan tersebut di Jogja. Program studi ini sudah ada sejak tahun 2002 yang lalu, jauh hari sebelum perguruan tinggi lainnya di Jogja turut serta mengadakan program studi tersebut.