Konten Media Partner

Pembangunan TPST Terbesar di DIY Mundur, Sultan HB X: Anggarannya Harus 2 Tahap

8 Juli 2024 16:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Sri Sultan Hamengku Buwono X, menanggapi proyek pembangunan Intermediate Treatment Facility (ITF) di Bawuran, Pleret, Bantul, yang belum dimulai sampai saat ini.
ADVERTISEMENT
Padahal, ITF Bawuran yang akan jadi TPST terbesar di DIY itu awalnya ditargetkan sudah bisa beroperasi mengolah sampah pada Juni kemarin dan akan dilakukan lagi pembangunan tahap kedua pada Agustus mendatang.
Sultan menegaskan bahwa TPST ini akan tetap dilanjutkan. Namun, anggaran yang ada memang tidak bisa dicairkan satu tahap.
"Pembangunan tahap kedua baru tahun ini. Ya anggarane kan raiso satu tahap (Anggarannya kan tidak bisa satu tahap). Harus dua tahap," kata Sultan di Gedung DPRD DIY, setelah acara Rapat Paripurna, Senin (8/7).
"Nanti kan dimulai. Kita kan sudah sepakat untuk pelaksanaan itu," lanjutnya.
Wahyudi Anggoro Hadi (kiri) dan Sultan HB X (kanan) menyaksikan mesin yang akan digunakan di TPST Bawuran, Bantul, Jumat (17/5). Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Ia juga mengatakan bahwa ITF Bawuran tidak hanya akan menjadi tempat pembuangan sampah seperti TPST Piyungan. ITF Bawuran akan menjadi tempat pengolahan sampah menjadi bahan baku industri dan pupuk.
ADVERTISEMENT
“Dan karena tanah itu luas harapan saya tidak hanya Bantul sama Kota (yang bisa mengolah di Bawuran). Siapa tahu nanti Sleman juga lari ke situ, Kulon Progo, Gunungkidul pun bisa lari ke situ. Karena itu sifatnya nanti jadi produk industri,” tegas Sultan.
Sementara itu, Sekda DIY, Beny Suharsono menjelaskan bahwa pembangunan ITF Bawuran ini membutuhkan proses. Sebab, nantinya proyek ini berjalan dalam skala besar.
Saat ini, Pemda DIY menurutnya tengah menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi di masyarakat baru-baru ini. Meski demikian, Beny mengatakan proyek tersebut sudah memiliki investor.
"Butuh proses karena bukan (program) jangka pendek. Investor sudah ada dari Amerika. Sudah datang ke Kepatihan," kata Beny.
“Kita menyelesaikan yang sekarang terjadi, nanti bergeser ke Bawuran. Rencananya begitu," ujarnya.
ADVERTISEMENT