Konten Media Partner

Pemkot Yogya Akan Wajibkan Tiap Keluarga Olah Sampah Organik Sendiri

13 Juli 2024 12:04 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pj Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto. Foto: Pemkot Yogya
zoom-in-whitePerbesar
Pj Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto. Foto: Pemkot Yogya
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pemerintah Kota Yogyakarta berencana memberlakukan program baru ‘Gerakan Organikkan Jogja’ yang mewajibkan setiap keluarga mengolah sampah organik secara mandiri.
ADVERTISEMENT
Penjabat Wali Kota Yogyakarta, Sugeng Purwanto, mengatakan pemerintah menargetkan program ini akan menyasar 23.750 keluarga yang ada di Kota Yogyakarta.
“Gerakan Organikkan Jogja memiliki target 23.750 Kartu Keluarga, by name by address melalui Danais,” kata Sugeng di Balai Kota Yogyakarta, Jumat (12/7).
Nantinya, Pemkot menurutnya akan memberikan pelatihan sebanyak 12 kali kepada 27 orang yang jadi perwakilan tiap kelurahan di Kota Yogya untuk memproduksi 13.500 biopori dan mengaktifkan kembali biopori eksisting sebanyak 10.250 titik.
Ia berharap, program ini dapat mengurangi timbulan sampah di Yogya. Sebab, dari 200 ton sampah yang diproduksi Yogya tiap hari, baru sekitar 140 ton yang bisa dikelola.
“Sampah organik ini tidak dibuang, tetapi diolah menjadi bahan organik untuk menciptakan kegiatan-kegiatan yang ramah lingkungan, misalnya pertanian organik,” ujarnya.
Ketua Tim Kerja Operasional DLH Kota Yogyakarta, Riyanto. Foto: Resti Damayanti/Pandangan Jogja
Ketua Tim Kerja Operasional DLH Kota Yogyakarta, Riyanto, mengatakan saat ini program tersebut sudah berada di tahap sosialisasi. Rencananya, akhir 2024 Gerakan Organikkan Jogja sudah dapat berjalan.
ADVERTISEMENT
Kewajiban mengolah sampah organik ini menurutnya juga akan dibarengi dengan pemberian fasilitas biopori kepada warga. Dengan begitu, jika program ini berjalan harapannya sampah yang masuk ke depo hanya berupa residu.
“Akhir 2024 program sudah ada action. kalau semisal itu udah berjalan, Alhamdulillah. Sampai dengan saat ini kita sudah melakukan sosialisasi,” kata Riyanto.
“Wajib untuk yang kepala keluarga (KK) karena kan besok mau difasilitasi terkait dengan biopori juga,” ujarnya.