Pencinta Keris Ingatkan Menteri Nadiem Bahwa 25 November Hari Keris Nasional

Konten Media Partner
25 November 2021 18:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wasekjen Senapati Nusantara, Nurjianto, memberikan potongan nasi tumpeng pada tetua keris Yogyakarta, Amy Adam Prsitojati pada Rabu (24/11) di Sanggar Keris Mataram, Bantul, DIY. Foto: ESP
zoom-in-whitePerbesar
Wasekjen Senapati Nusantara, Nurjianto, memberikan potongan nasi tumpeng pada tetua keris Yogyakarta, Amy Adam Prsitojati pada Rabu (24/11) di Sanggar Keris Mataram, Bantul, DIY. Foto: ESP
ADVERTISEMENT
Berbagai paguyuban keris di seluruh Indonesia yang tergabung dalam organisasi Senapati Nusantara mengingatkan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makariem untuk segera memproses usulan pencinta keris terkait penetapan 25 November sebagai Hari Keris Nasional.
ADVERTISEMENT
“Kita di sini mengingatkan saja Mas Nadiem tolong segera diproses usulan kita. Di Menteri sebelumnya kan sudah diproses, sekarang sampai mana, keris kan di bawah Mendikbud Ristek. Ingat, sudah sejak 25 November 2005 UNESCO menepatkan keris sebagai warisan budaya non benda,” kata Gus Nurjianto, Wasekjen Senapati Nusantara, saat upacara tumpengan menyambut Hari Keris Nasional di Yogyakarta, Rabu (24/11) malam.
Tumpengan Hari Keris Nasional semalam diperingati di seluruh Indonesia oleh ratusan paguyuban keris yang tergabung dalam Senapti Nusantara di daerah masing-masing dengan peringatan di Sanggar Keris Mataram, Yogyakarta, sebagai pusat peringatan secara nasional.
Nurjinto yang juga pendiri Sanggar Keris Mataram, memaparkan pada September 2019 lalu, dalam Forum Komunikasi "Keris Indonesia dan Tiga Genre Tari Tradisi Bali Setelah Terdaftar dalam IHC UNESCO untuk Pemajuan Kebudayaan" yang diadakan Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Kantor Kemendikbud, organisasi Senapati Nusantara mendorong pemerintah agar menetapkan 25 November sebagai Hari Keris Nasional.
ADVERTISEMENT
Dipimpin langsung oleh Sekjen Senapati Nusantara, Hasto Kristianto, usulan tersebut sudah dilampiri oleh kajian akademik yang kuat dan telah dikomunikasikan dengan Mendikbud kala itu dan diserahkan langsung usulan tersebut kepada Mensesneg Pratikno.
“Nah, kenapa sekarang kita jawil pak Nadiem karena keris kan domainnya Mendikbud, kita sering berkelakar jangan-jangan Pak Nadiem enggak tahu ada usulan Hari Keris Nasional di 25 November yang kebetulan juga jadi Hari Guru Nasional kan,” terang Nurjianto.
Tumpengan menyambut Hari Keris Nasional pada Rabu (24/11) malam di Sanggar Keris Matara, DIY, dihadiri oleh puluhan ketua paguyuban keris di DIY. Foto: ESP
Menurt Nurjianto, penetapan hari keris sangat penting agar masyarakat luas kembali mengingat keberadaan keris sebagai warisan luar biasa dari nenek moyang kita. Tak kenal maka tak sayang, dengan penetapan hari keris maka masyarakat bisa kembali mengenal dan menyayangi keris sehingga mau terlibat dalam pelestariannya.
ADVERTISEMENT
“Ingat ada hari batik kan masyarakat berbondong-bondong pakai batik. Kalau hari keris, minimal motret keris koleksinya ramai-ramai ke medsos, selamat hari keris, ramai lagi jadinya, jadi sayang keris semua,” papar Nurjianto.
Sanggar Keris Mataram didirikan 2 tahun lalu bersamaan dengan usulan peringatan Hari Keris Nasional 25 November. Foto: ESP
Pembicara lain dalam Peringatan Hari Keris Nasional di Sanggar Keris Mataram tersebut, yang juga senior perkerisan Yogyakarta, Amy Adam Prsitojati mengatakan pentingnya hari keris adalah agar generasi muda tak lepas dari unsur-unsur yang membentuk budaya nasional. Jaman sudah digital tapi tanpa kebudayaan yang kuat, generasi muda hanya akan jadi pengikut, bukan kreator.
“Pak Nadiem suka digital, nah, digital kan butuh konten kreatif, itulah pentingnya keris, sebagai salah satu fundamental kebudayaan kreatif. Ada seninya, ada skill membuat keris, ada filosofi, juga ada gaya. Tahu nggak Pangeran Diponegoro, Soedirman, Soekarno, semua itu punya keris yang keren,” paparnya.
ADVERTISEMENT
Secara khusus Amy Adam meminta Menteri Nadiem, Mensesneg Pratikno, dan Presiden Joko Widodo untuk bisa segera menetapkan Hari Keris Nasional 25 November.
“Ini juga terkait dengan ekonomi. Ekonomi keris ini tinggi sekali, besar nilainya, dan melibatkan banyak sekali segmen industri. Keris, warangka, asesoris, stylenya, gaya hidupnya, wah turunannya banyak,” kata Amy Adam.