Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Penderita Penyakit Kelamin Raja Singa di Kota Yogya Capai 185, Terbanyak se-DIY
19 Mei 2023 14:42 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Jumlah penderita penyakit kelamin sifilis atau raja singa di Kota Yogyakarta menjadi yang paling tinggi di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Penderita sifilis di Kota Yogya jauh meninggalkan kabupaten lain, bahkan separuh lebih penderita sifilis di DIY disumbang oleh Kota Yogya.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan DIY, Setyarini Hestu Lestari.
Mengacu data dari Sistem Informasi HIV dan AIDS (SIHA) Kementerian Kesehatan RI, pada tahun 2022 tercatat ada 333 kasus sifilis yang ditemukan di DIY. Dari 333 kasus tersebut, 185 kasus atau sekitar 55 persen ditemukan di Kota Yogyakarta.
“Kasus tertinggi di DIY berdasarkan data SIHA ada di Kota Yogyakarta,” kata Setyarini Hestu Lestari saat dihubungi, Kamis (18/5).
Peringkat kedua dengan kasus sifilis terbanyak di DIY ada Kabupaten Sleman, yang pada tahun 2022 kemarin ditemukan 97 kasus sifilis, kemudian diikuti oleh Kabupaten Bantul dengan 48 kasus. Sementara itu, jumlah kasus sifilis di Kabupaten Gunungkidul dan Kulon Progo masing-masing adalah 9 dan 3 kasus.
ADVERTISEMENT
Jumlah kasus sifilis di DIY ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan data tahun sebelumnya. Pada tahun 2021, total kasus sifilis di DIY masih di angka 141 kasus. Kota Yogya juga menempati posisi pertama sebagai kota dengan penderita sifilis terbesar di DIY dengan 67 kasus, hanya beda satu kasus dengan Sleman yang mencatatkan 66 kasus sifilis.
Sementara itu, jumlah kasus di tiga kabupaten lain jauh di bawah Kota Yogya dan Sleman. Kabupaten Bantul dan Gunungkidul masing-masing mencatat ada dua kasus sifilis pada 2021, sedangkan Kulon Progo mencatatkan enam kasus.
“Dari tahun 2021 ke 2023 memang terjadi kenaikan kasus yang cukup signifikan,” ujarnya.
Secara akumulasi, sejak 2020 sampai 2023, kasus sifilis di DIY menurutnya memang cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2020, total kasus sifilis di DIY tercatat ada 67 kasus, pada 2021 naik menjadi 141, dan pada 2022 menjadi 333 kasus. Pada 2023, dalam 3 bulan pertama kasus sifilis di DIY sudah mencapai angka 89 kasus, melampaui total kasus selama 2020.
ADVERTISEMENT
Setyarini mengatakan bahwa belum diketahui pasti faktor utama yang menyebabkan terjadinya peningkatan kasus sifilis di DIY. Namun, jika melihat tingginya penderita sifilis dari kelompok lelaki seks lelaki (LSL) yang setiap tahun juga terus meningkat, ada kemungkinan peningkatan kasus ini disebabkan karena adanya perilaku seksual berisiko yang juga meningkat.
“Kalau dilihat dari data yang ada, dimana pada populasi LSL (lelaki seks lelaki) mengalami kenaikan kasus, maka ada kemungkinan peningkatan ini disebabkan karena meningkatnya peirlaku seksual berisiko,” kata Setyarini Hestu Lestari.