Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Konten Media Partner
Peneliti UGM Kembangkan Vaksin untuk Cegah Diare Balita
14 Mei 2023 18:27 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Guru Besar dari FKKMK Universitas Gadjah Mada (UGM), Hera Nirwati dan sejumlah peneliti di UGM tengah mengembangkan vaksin untuk mengatasi serangan virus Rotavirus yang banyak menjadi penyebab diare berat pada balita. Vaksin yang diberi nama Rotavirus RV3 itu kini telah memasuki uji klinik fase 4.
ADVERTISEMENT
Hera mengungkapkan bahwa diare memang sudah menjadi masalah besar di dunia kesehatan. WHO mencatat, diare menjadi penyebab 9,1 persen kematian pada balita di seluruh dunia.
Di Indonesia sendiri, angka kematian akibat diare dilaporkan sebesar 9,8 persen pada kelompok anak di bawah satu tahun dan merupakan penyebab kematian kedua terbanyak.
“Rotavirus merupakan penyebab diare berat pada anak balita di negara maju dan negara berkembang. Rotavirus terkenal sebagai virus yang demokratis karena dapat menginfeksi semua anak tanpa melihat status sosial ekonominya," kata Hera dalam pidato pengukuhan jabatan Guru Besarnya di ruang Balai Senat UGM, Kamis (11/5).
Menurutnya, hampir semua anak pasti pernah mengalami paling tidak sekali episode diare pada saat berumur lima tahun.
ADVERTISEMENT
Hera juga mengatakan bahwa diare mempunyai dampak merugikan bagi perkembangan anak. Diare berulang pada masa pertumbuhan menyebabkan anak berpotensi mengalami hambatan pertumbuhan tinggi badan, kebugaran yang kurang, serta kecerdasan yang tidak optimal.
Di Indonesia, Rotavirus sendiri pertama kali dilaporkan Soenarto yang melakukan penelitian dan mengumpulkan feses anak balita penderita gastroenteritis akut di Yogyakarta. Hingga saat ini surveilans Rotavirus di Indonesia sudah terus dilakukan dan menunjukkan tingginya beban kesakitan dan kematian akibat diare Rotavirus.
Meski demikian, diare Rotavirus menurut Hera merupakan salah satu penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin. Vaksin Rotavirus yang tersedia saat ini dapat bereplikasi di usus manusia untuk memperoleh respons imun.
Ada empat vaksin yang diprakualifikasi oleh WHO dan tersedia di pasaran, yakni Rotarix, Rotateq, Rotavac, dan Rotasiil. Sementara di Indonesia saat ini sedang dikembangkan vaksin Rotavirus RV3 dan uji klinisnya sedang dilakukan oleh peneliti di UGM dan telah memasuki uji klinik fase 4.
ADVERTISEMENT
"Dalam waktu dekat RV3 diperkirakan bisa diproduksi massal oleh Bio Farma dan ditargetkan bisa digunakan untuk imunisasi bagi anak-anak di Indonesia,” ujarnya.
Dalam uji klinik vaksin Rotavirus RV3-BB fase 2b, kata Hera, telah dilakukan pengujian untuk mengetahui pengaruh antibodi ibu plasenta atau ASI terhadap efektivitas vaksin. “Selain itu setelah diuji juga diketahui bahwa vaksin rotavirus RV3-BB juga bisa diberikan dengan vaksin lainnya seperti vaksin polio secara oral,” paparnya.
Di akhir pidatonya, Hera menegaskan bahwa tindakan pencegahan diare rotavirus dengan pemberian vaksin harus segera dilakukan. Oleh karena itu, penerapan vaksin Rotavirus dalam imunisasi nasional merupakan suatu keniscayaan agar anak-anak Indonesia terlindungi.