news-card-video
12 Ramadhan 1446 HRabu, 12 Maret 2025
Jakarta
chevron-down
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Konten Media Partner

Peringatan 36 Tahun Takhta Sultan HB X: Ada Pameran-Simposium Busana Abdi Dalem

10 Maret 2025 15:30 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Raja Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB X. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
zoom-in-whitePerbesar
Raja Kasultanan Yogyakarta Hadiningrat, Sri Sultan HB X. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
ADVERTISEMENT
Tepat pada 7 Maret 2025 kemarin, Raja Kasultanan Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X, bertakhta selama 36 tahun. Sultan diangkat sebagai raja pada 7 Maret 1989.
ADVERTISEMENT
Ia terlahir dengan nama Bendara Raden Mas (BRM) Herjuno Darpito pada tanggal 2 April 1946 di Yogyakarta lalu mendapatkan gelar KGPH Mangkubumi. Sesaat sebelum dinobatkan, KGPH Mangkubumi mendapat gelar Kanjeng Gusti Pangeran Arya Adipati Hamengku Negara Sudibyo Raja Putra Nalendra Mataram yang bermakna sebagai putra mahkota.
Setelah itu, secara sah ia dinobatkan sebagai Sultan di Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat pada tanggal 7 Maret 1989 atau Hari Selasa Wage, tanggal 29 Rajab 1921 berdasarkan penanggalan Tahun Jawa. Gelar yang dimiliki adalah “Ngarso Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuwun Sri Sultan Hamengku Bawono Ingkang Jumeneng Ka 10, Suryaning Mataram, Senopati Ing Ngalogo, Langgenging Bawono Langgeng, Langgenging Tata Panotogomo”.
Sejumlah kegiatan diselenggarakan dalam rangka peringatan kenaikan takhkta Sultan yang ke-36 tahun ini, salah satunya adalah pameran temporer busana abdi dalem bertajuk ‘Hamong Nagari: Aparatur Nagari Yogyakarta’ yang telah dibuka pada Jumat (7/3) kemarin.
Pameran Hamong Nagari menampilkan busana abdi dalem. Foto: Arif UT/Pandangan Jogja
Pameran ini menampilkan busana abdi dalem sejak dari masa Sri Sultan HB I hingga saat ini.
ADVERTISEMENT
"Ajining diri ono ing lathi, ajining raga ana ing busana (harga diri seseorang ditentukan oleh ucapannya, sedangkan penampilan fisiknya ditentukan oleh cara berbusananya)," ujar Sultan HB X dalam pembukaan Pameran Hamong Nagari, Jumat (7/3).
"Dalam hal ini, eksistensi Keraton, termanifestasi pula dari cara aparatnya dalam membawa diri atau 'among raga', sekaligus 'among rasa' dalam menghayati tugasnya. Untuk ke semua itu, secara khusus, saya mengungkapkan rasa terima kasih dan penghargaan, kepada setiap aparatur nagari yang telah membantu saya sampai dengan saat ini," ujarnya.
Pameran temporer ini akan digelar hingga 17 Agustus mendatang di Museum Keraton Yogyakarta. Selain pameran, Kraton Jogja juga akan menggelar simposium internasional tentang Aparatur Kasultanan. Simposium ini akan digelar pada 12-13 April mendatang di Kasultanan Ballroom Royal Ambarrukmo Hotel.
ADVERTISEMENT
“Tahun 2025 ini kami hadirkan tentang aparatur Nagari Ngayogyakarta Hadiningrat, baik aparatur sipil maupun militernya,” kata Penghageng Kawedanan Tandha Yekti sekaligus ketua panitia simposium internasional ini, GKR Hayu.
Dalam dua hari simposium, para panelis yang terpilih melalui mekanisme call for paper akan memaparkan hasil penelitiannya terkait Aparatur Kasultanan Yogyakarta dalam empat sub-tema: sejarah; politik, hukum, dan tata kelola pemerintahan; sosial budaya; serta seni dan sastra.
Selain para panelis, ada juga empat keynote speaker untuk sesi seni dan sastra, keempatnya merupakan reviewer yang menyeleksi tulisan para peserta pada September 2024 lalu.