PHRI DIY: Dari 120 Hotel dan Resto yang Tutup saat Pandemi, 111 Sudah Buka Lagi

Konten Media Partner
26 Februari 2023 18:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua PHRI, Deddy Pranowo. Foto: ESP
zoom-in-whitePerbesar
Ketua PHRI, Deddy Pranowo. Foto: ESP
ADVERTISEMENT
Kondisi ratusan hotel dan restoran di DIY yang sempat gulung tikar saat pandemi COVID-19 kini semakin baik. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY mencatat, dari 120 hotel dan restoran yang sempat tutup selama pandemi, 111 di antaranya sudah kembali buka dan kini hanya tersisa sembilan saja.
ADVERTISEMENT
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono, mengatakan bahwa total hotel anggota PHRI DIY yang masih tutup sampai sekarang ada enam hotel, sedangkan restoran berjumlah tiga unit.
“Dari 120 hotel dan restoran yang sempat gulung tikar, sekarang tinggal sembilan saja yang masih tutup, 111 sudah buka semua,” kata Deddy Pranowo saat dikonfirmasi, Minggu (26/2).
Dia mengatakan bahwa selama pandemi kondisi bisnis hotel dan restoran memang sangat terpuruk. Hampir semua melakukan efisiensi tenaga kerja, merumahkan sementara, bahkan sampai gulung tikar.
Namun saat ini kondisi tersebut menurut Deddy sudah jauh membaik. Titik kebangkitan industri hotel dan restoran di DIY menurut dia sudah dirasakan sejak triwulan kedua tahun 2022 silam, yang didorong oleh mulai bergeliatnya industri pariwisata di DIY karena pelonggaran aturan PPKM oleh pemerintah.
ADVERTISEMENT
“Puncaknya itu terjadi akhir tahun kemarin, okupansi hotel-hotel kita bahkan melonjak sampai lebih dari 100 persen,” kata dia.
Ilustrasi kamar hotel. Foto: Pixabay
Kondisi ini menurut Deddy merupakan masa keemasan bagi industri hotel dan restoran di DIY setelah terpuruk sekitar 1,5 tahun selama pandemi. Pada Februari ini saja misalnya, tingkat keterisian hunian hotel di DIY menurut dia sudah mencapai angka 85 persen, padahal tahun-tahun biasanya hanya sekitar 40 persen saja.
Dia menjelaskan terkait 9 hotel dan restoran yang sampai sekarang belum beroperasi lagi dikarenakan mengalami kesulitan finansial. Selain itu, pemilik hotel dan restoran tersebut juga dalam kondisi terjerat utang bank yang belum dapat mereka lunasi sehingga membuat mereka belum bisa mengoperasikan usahanya sampai sekarang.
“Dan sebagian besar yang sudah bisa buka kembali itu juga karena sudah beralih pemilik,” kata Deddy Pranowo.
ADVERTISEMENT