Konten Media Partner

PHRI DIY: Okupansi Hotel Jogja di Libur Lebaran 2024 Turun 10 sampai 15 Persen

29 April 2024 16:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kamar hotel. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kamar hotel. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Penurunan kunjungan wisatawan ke Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) selama periode libur Lebaran 2024 berdampak juga terhadap okupansi hotel di Jogja.
ADVERTISEMENT
Catatan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) DIY, selama periode libur Lebaran 2024, rerata okupansi hotel di Jogja mengalami penurunan antara 10 sampai 15 persen dari periode libur Lebaran tahun lalu.
“Dulu itu bisa mencapai 90 persen, sekarang rata-rata 70 sampai 85 persen. Maksimal itu 85 persen kalau itu dirata-rata,” kata Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono saat dihubungi pada Senin (29/4).
Meskipun beberapa hotel terutama yang berada di pusat kota okupansinya bisa mencapai angka lebih dari 90 persen. Namun secara keseluruhan, di wilayah Kota Yogyakarta okupansi hotel juga turun sekitar 10 persen dari libur Lebaran tahun lalu.
“Kita berharap ini menjadi evaluasi kita bersama, PHRI, pemerintah daerah, dan stakeholder pariwisata lain itu juga harus terlibat di dalamnya untuk membenahi, jangan sampai kita lengah,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo Eryono. Foto: ES Putra/Pandangan Jogja
Deddy tak memungkiri jika penurunan okupansi ini salah satunya memang disebabkan oleh bertambahnya jumlah kamar hotel di Jogja, baik dengan berdirinya hotel-hotel baru maupun hotel-hotel lama yang menambah jumlah kamarnya.
Tapi, penurunan menurutnya tetap harus jadi perhatian semua stakeholder pariwisata di Jogja. Jangan sampai Jogja terlalu percaya diri dengan status istimewa yang dimiliki, maka secara otomatis wisatawan pasti akan datang ke Jogja.
Pemerintah daerah maupun pegiat wisata di Jogja menurutnya harus terus meningkatkan kualitas destinasi, meningkatkan hospitality, serta menguatkan promosi.
“Karena kompetitor destinasi sekarang ini semakin kuat, ini yang harus dicermati kita bersama,” kata Deddy Pranowo.