Pikat Umat Buddha Berwisata Religi, Menag akan Pasang Chattra di Candi Borobudur

Menag Yaqut Cholil Qoumas. Foto: Kemenag

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas berencana memasang kembali chattra di Candi Borobudur. Hal ini disampaikan dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) pengembangan 5 Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) pada Jumat (21/7) di The Plataran Heritage Borobudur Hotel, Magelang.

“Kalau chattra ini kita pasang, maka Borobudur ini akan menjadi semakin agung, lengkap begitu ya, untuk menjadi semacam wisata religi bagi umat Buddha,” kata Yaqut Cholil, Jumat (21/7).

Pemasangan chattra ini menurut Yaqut dapat menambah jumlah umat Buddha yang akan berziarah ke Candi Borobudur, mengingat jumlah umat Buddha di Asia Tenggara mencapai 60 juta jiwa dan masuk dalam lima Destinasi Super Prioritas di Indonesia.

“Kalau Borobudur ini kita tata, kita kemas dengan baik, chattra kita pasang untuk melengkapi keagungan Borobudur saya kira menjadi sebuah potensi wisata religi yang luar biasa,” ujarnya.

Candi Borobudur setelah Restorasi van Erp 1907-1911 dengan Stupa 3 Chattra (payung). Foto: UGM

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbud), struktur chattra direka ulang pada waktu pemugaran Candi Borobudur oleh Pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1907 – 1911 di bawah pimpinan Theodoor van Erp. Setelah direkonstruksi dan dipasang di stupa induk, struktur ini diturunkan kembali karena masih menjadi perdebatan mengenai kebenaran chattra di Candi Borobudur dan bentuk aslinya.

Hingga kini, hasil rekonstruksi chattra tersebut masih disimpan di Museum Borobudur (Karmawibhangga). Sebab menurut Kemdikbud, pemasangan chattra di Candi Borobudur tak hanya mempertaruhkan nama bangsa Indonesia, tetapi perlu dipertanggungjawabkan kepada dunia internasional.

Selain Menteri Agama, Yaqut, rapat tersebut juga dihadiri oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Azwar Anas, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Menteri ATR/BPN) Hadi Tjahjanto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.