Konten Media Partner

Pilu di Balik Hari Solidaritas Hijab 4 September, Ada Muslimah Ditikam 18 Kali

4 September 2023 19:18 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto aksi protes atas pembunuhan Marwa El-Sherbini. Foto: Mustafa Ozer/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
Foto aksi protes atas pembunuhan Marwa El-Sherbini. Foto: Mustafa Ozer/Getty Images
ADVERTISEMENT
Setiap tanggal 4 September selalu diperingati sebagai Hari Solidaritas Hijab Internasional atau International Solidarity Hijab Day. Peringatan ini dimaksudkan untuk mendukung kebebasan perempuan-perempuan muslim di seluruh dunia mengenakan jilbab di ruang publik.
ADVERTISEMENT
Di balik Hari Solidaritas Hijab Internasional ini ternyata ada peristiwa pilu yang dialami oleh salah seorang muslimah asal Mesir, Marwa El-Sherbini. Dia dan janin berusia tiga bulan yang sedang dikandung tewas oleh 18 tikaman benda tajam di tubuhnya, di sebuah ruang sidang di Dresden, Jerman.
Saat itu, 1 Juli 2009, pukul 11.07 waktu setempat. Marwa yang merupakan seorang muslimah asal Mesir sedang menghadiri persidangan di sebuah pengadilan di Dresden, Jerman, terkait kasus rasisme yang dia alami.
Mengutip Bridge A Georgetown University Initiative, Marwa menggugat seorang warga negara Jerman asal Rusia, Axel W, karena telah melecehkannya secara verbal dengan menyebutnya sebagai teroris hanya karena hijab yang dia pakai.
Saat dia bersama suami dan anaknya yang masih berusia tiga tahun hendak keluar dari ruang sidang, tiba-tiba Axel W menikamnya secara bertubi-tubi dari belakang. 18 tikaman di tubuh Marwa membuat nyawanya dan nyawa janinnya yang sedang dia kandung tak bisa diselamatkan.
ADVERTISEMENT
Suami Marwa yang berusaha melerai juga ikut terkena tikaman, kakinya bahkan ditembak polisi karena dikira dia adalah pelaku penikaman itu.
Ilustrasi perempuan berjilbab. Foto: Getty Images
Insiden itu memicu kemarahan masyarakat dari berbagai negara, bukan hanya di Mesir dan Jerman saja. Dorongan kebebasan perempuan muslim mengenakan hijab juga semakin menguat.
Hingga pada tahun 2009 itu, Federasi Organisasi Islam Eropa untuk pertama kalinya menetapkan tanggal 4 September sebagai Hari Solidaritas Hijab Internasional atau International Hijab Solidarity Day untuk mengenang terbunuhnya Marwa secara keji. Pada tahun berikutnya, Lingkaran Islam Amerika Utara ikut memperingati Hari Solidaritas Hijab Internasional juga pada tanggal 4 September.
Penetapan Hari Solidaritas Hijab Internasional memang tidak mengacu pada tanggal terbunuhnya Marwa. Mengutip jurnal digital Wayback Machine, tanggal 4 September dipilih berdasarkan Konferensi London yang dihadiri oleh Syeikh Yusuf Al Wardawi, Prof Tariq R, dan 300 delegasi yang berasal dari 102 organisasi Inggris Internasional dan 35 negara lainnya.
ADVERTISEMENT
Konferensi yang diadakan karena maraknya pelarangan penggunaan hijab di beberapa negara Eropa seperti Prancis, Inggris, hingga Turki itu menghasilkan kesepakatan untuk memberikan dukungan dan toleransi kepada muslimah agar bebas mengenakan jilbab di ruang publik.
Tapi, pembunuhan Marwa telah memunculkan gelombang protes yang semakin besar terhadap setiap bentuk islamofobia dan rasisme yang banyak terjadi di negara-negara Barat. Tragedi di ruang sidang itu juga yang membuat Hari Solidaritas Hijab Internasional untuk pertama kalinya diperingati, hingga nama Marwa sampai saat ini selalu disebut-sebut setiap peringatan Hari Solidaritas Hijab Internasional.